Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahaya Abu Vulkanik Terhadap Kesehatan

Hujan Abu Vulkanik yang merupakan Material vulkanik dari letusan gunung berapi, harus anda ketahui dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Debu atau abu vulkanik yang saat ini juga dialami beberapa wilayah akibat Letusan Gunung Kelud sangat berpotensi mengganggu kesehatan, terutama sistem pernafasan dan pengelihatan. Beberapa faktor yang memengaruhi besarnya dampak debu vulkanik bagi kesehatan adalah konsentrasi partikel, proporsi debu yang terhirup, dan kondisi meteorologi.

Debu vulkanik yang halus dan berukuran sangat kecil (kurang dari 10 mikron), berpotensi mengganggu pernapasan, karena debu berukuran kurang dari 5 mikron dapat menembus saluran pernapasan bagian bawah atau organ paru-paru manusia. Bahaya Abu Vulkanik juga ditentukan oleh partikel pendukungnya. Debu yang disertai kristal silika dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat.

Debu vulkanik yang disertai hawa panas dapat membawa debu piroklastik dengan permukaan tidak teratur dan cenderung tajam sehingga lebih berbahaya untuk Kesehatan Masyarakat. Meski hanya berukuran sangat kevil namun debu piroklastik dapat menyebabkan luka pada saluran pernapasan dan memicu kematian. Debu ini akan berdampak lebih mengerikan apabila disertai gas CO, H2S, SO2, dan bersifat asam.

Secara umum dampak debu vulkanik bagi kesehatan, dibagi menjadi dua (efek akut dan kronik). Efek akut adalah gangguan kesehatan akibat abu vulkanik dengan gejala iritasi saluran napas, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kesulitan bernapas pada penderita yang sebelumnya pernah menderita penyakit asma. Afek kronik akibat Abu vulkanik terjadi setelah paparan bertahun-tahun, yang ditandai adanya penumpukan abu silika dalam paru-paru, yang disebut silikosis, sehingga pasien akan mengalami penurunan fungsi paru dan penyakit paru obstruktif kronik.

Korban yang tinggal sesuai arah angin saat muntahan abu vulkanik gunung meletus, kemungkinan menghirup lebih banyak Abu Vulkanik dibanding yang berlokasi melawan arah angin. Dan untuk mencegah efek buruk Debu Vulkanik tersebut, bisa dilakukan dengan menggunakan masker kategori N 95-N 100, yang memapu mencegah masuknya debu berukuran kurang dari 10 mikron ke dalam saluran pernapasan.

Apabila anda telah terpapar abu vulkanik terlalu banyak, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Efek Debu Vulkanik  bisa diatasi dengan obat batuk, pengurang sesak, pengencer dahak, atau radang. Sedangkan pemeriksaan sederhana yang dilakukan adalah pengukuran menggunakan peakflo, yang mampu mengukur puncak udara keluar dari paru-paru. Sedangkan Afek kronik Abu Vulkanik harus dengan rontgen paru-paru.

Iritasi Mata Akibat Debu Vulkanik

Abu vulkanik merupakan partikel kasar, yang tidak hanya berbahaya untuk system pernapasan, namun dapat menimbulkan iritasi sampai Infeksi Mata. Gejala Mata iritasi akibat abu vulkanik adalah mata merah, perih, terasa sakit, gatal dan berair. Apabila mata anda mengalami gejala seperti diatas, jangan mengucek mata dan segera bersihkan dengan menggunakan air bersih. Apabila dikucek, maka debu abu vulkanik seperti mengamplas kornea sehingga dapat menyebabkan kebutaan.

Baca juga, informasi Hoax pemakaian Masker terbalik saat hujan vulakanik



Ringkasan:
  • Hujan Abu Vulkanik disebabkan karena aktivitas vulkanik atau meletusnya gunung berapi,
  • Abu Vulkanik berukuran kurang dari 5 mikron dan mengandung gas CO, H2S, SO2, dan bersifat asam yang membahayakan pernapasan,
  • Penggunaan masker kategori N 95-N 100 bisa mengurangi dampak buruk Abu Vulkanik dari meletusnya gunung berapi.