Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Mitos Salah saat Berhenti Merokok

Mitos Salah saat Berhenti Merokok
Berhenti Merokok memang menjadi tantangan besar bagi perokok berat maupun ringan. Bahkan dengan adanya peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok, saat ini juga tidak mencapai hasil yang signifikan. Bahkan sebenarnya, tentu para perokok telah sering mendengar berbagai keuntungan positif dari berhenti merokok, dan bahaya rokok untuk kesehatan. Dan lagi-lagi tentu hal ini belum menjadikan pelajaran untuk berhenti merokok.

Hal tersebut diatas, juga tidak didukung oleh Banyaknya mitos-mitos salah mengenai usaha berhenti merokok. Adapun mitos-mitos salah, tersebut adalah sebagai berikut:
  • Sulit menghadapi stres, karena memang kebanyakan orang merokok saat menghadapi situasi penuh tekanan. Padahal sebenarnya orang yang bukan perokok memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah. Para perokok khawatir ketika berhenti merokok, tidak mampu menghadapi stres dengan cara bagaimana.
  • Menjadi Kurang Produktif, karena mereka beranggapan bahwa dengan merokok akan membuat lebih fokus dan banyak ide. Padahal berdasarkan fakta, sebenarnya para perokok lebih banyak mendapat kerugian. Karena secara umum perokok lebih mudah sakit dan izin tidak bekerja. Para perokok juga akan lebih sering meninggalkan pekerjaan untuk merokok di luar ruangan atau di ruangan khusus perokok. Hal ini tentu akan sangat mengurangi produktifitasnya.
  • Rokok elektronik dapat membantu berhenti merokok, namun kenyataannya berdasarkan penelitian di Universitas California di San Francisco, AS, menemukan bahwa rokok elektronik (e-cigarettes) tidak efektif membantu untuk berhenti merokok.
  • Membuat gemuk, juga menjadi mitos di masyarakat. Karena berdasarkan fakta, bahwa sebenarnya orang yang merokok ternyata malah berpotensi lebih gemuk. Dan kegemukan pada orang berhenti merokok terjadi karena mereka mengganti rokok dengan makanan tidak sehat.
  • Biaya lebih mahal, karena mereka beranggapan bahwa konsultasi dokter dan obat-obatan untuk mengurangi kecanduan nikotin sangat mahal. Padahal, sebenarnya pengeluaran untuk membeli rokok dan biaya premi asuransi kesehatan untuk perokok juga lebih tinggi.
  • Hookah alternatif yang lebih sehat, padahal sebenarnya Hookah sama buruknya dengan rokok.
  • Tidak Bermanfaat karena sudah lama merokok. Namun tentu faktanya adalah bahkan ketika anda tidak merokok dalam waktu satu jam saja, maka kadar karbon monoksida dalam aliran darah menjadi normal, dan risiko seseorang menderita penyakit jantung akan berkurang setengahnya, setelah berhenti merokok selama 6 bulan.
Untuk mengetahui mengenai lebih banyak manfaat mengenai berhenti merokok silahkan kunjungi artikel efek positif setelah berhenti merokok.

Ringkasan:
  • Peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok belum menjadi solusi efektif untuk membuat masyarakat berhenti merokok,
  • Dengan merokok maka produktifitas akan menurun dan biaya kesehatan lebih tinggi,
  • Rokok elektronik tidak efektif sebagai solusi berhenti merokok dan telah dibuktikan berdasarkan banyak penelitian.

Post a Comment for "7 Mitos Salah saat Berhenti Merokok"