Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips Mengajarkan Anak Jajan yang Benar

Jajanan Sehat
Mengajarkan Anak Jajan yang Benar perlu anda perhatikan, karena belum lama ini ditemukan jajanan anak yang sangat tidak layak untuk anak-anak, dimana berbentuk "Kotak Kado" berisi susu yang dimasukkan ke dalam wadah yang mirip dengan sebuah kondom. Jajanan ini ramai dibicarakan dan diketahui tidak terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan, sehingga orang tua menjadi was-was untuk memperbolehkan andak untuk jajan ataukah tidak. Menurut Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS.  Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik FKUI, jajanan anak memang bagian dari kebutuhan makan untuk memenuhi kebutuhan kalori. Karena tentu Kebutuhan kalori tubuh anak bisa dipenuhi dari makanan utama dan dari snack atau jajanan.

Tidak sedikit orang tua yang memang membawakan bekal untuk makan siang, namun tidak untuk snacknya. Hal ini menjadi pemicu anak akan membeli makanan ringan untuk mungkin sekedar ikut-ikut teman-teman yang lain atau memang merasa lapar karena belum jam waktu makan siang atau bahkan sudah lewat jam makan siang. Hal ini terutama bagi anak yang mempunyai jam sekolah dari pagi sampai sore.

Anda sebagai Orangtua harus mengetahui makanan apa saja yang dijual, baik di dalam kantin sekolah maupun di sekitar lingkungan sekolah, dengan cara melakukan komunikasi, atau bahkan anda sesekali bisa meminta anak untuk membawa pulang jajanan kesukaannya disekolah. Hal ini bertujuan agar anda lebih mudah memantau dan mengarahkan anak, untuk memilih makanan apa saja yang sehat dikonsumsi dan yang jajanan tidak sehat.

Untuk buah hari yang sudah cukup besar, anda juga bisa membantunya memilih jajanan saat di sekolah agar sesuai dengan kebutuhan kalorinya. Sebagai contoh, untuk anak kurus atau normal bisa memilih makanan padat kalori, seperti lontong isi atau makaroni schootel. Untuk anak sudah cukup besar, bisa anda ajarkan untuk membaca bahan makanan yang tercantum di kemasan, sehingga bebas dari zat berbahaya seperti pewarna dan pengawet yang digunakan

Buah hati yang sudah dibiasakan mengonsumsi makanan sehat di rumah, tentu tidak akan mudah tergoda untuk membeli jajanan yang tidak sehat. Sebagai contoh, apabila anak selalu dibiasakan untuk minum air putih atau jus buah di rumah, maka di sekolah mereka akan memilih minum air putih dibandingkan minum sirup berwarna mencolok

Sebagai langkah jitu Mengajarkan Anak Jajan yang Benar Bunda harus menjadikan waktu makan anak di rumah sebagai waktu pengetahun, dengan selalu menyajikan makanan bergizi sesuai kebutuhan kalori setiap anggota keluarga, mulai dari sayur-sayuran, protein, dan buah. Dan apabila perlu anda bisa membawakan bekal makanan tidak hanya untuk makan siang, namun juga snack dan makanan yang sehat untuk buah hati anda.

Ringkasan:
  • Jajanan "Kotak Kado" berisi susu yang dimasukkan ke dalam wadah yang mirip kondom memberikan efek negatif untuk anak,
  • Mengajarkan Anak Jajan yang Benar bisa dilakukan dengan membiasakan untuk memberikan makanan sehat saat di rumah dan sekaligus memberikan edukasi,
  • Agar anak tidak jajan saat disekolah Bunda juga bisa membekali anak snack saat sekolah.

Post a Comment for "Tips Mengajarkan Anak Jajan yang Benar"