Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pro Kontra Vaksin Imunisasi di Masyarakat

Imunisasi untuk Bayi
Vaksin Imunisasi dilakukan untuk investasi kesehatan di masa depan, karena cara ini dilakukan untuk pencegahan  penyakit yang paling efektif dan  jauh lebih murah dibandingkan apabila anda mengobati penyakit itu sendiri. Dengan melakukan Imunisasi, maka anak akan lebih mudah terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, sehingga mereka memiliki kesempatan lebih untuk bermain, beraktifitas, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.

Saat ini memang masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian imunisasi, yang salah satunya adalah pemahaman orang tua yang masih kurang, dan mitos salah mengenai imunisasi, sampai jadwal imunisasi untuk bayi yang terlambat.

Di awal kelahiran, bayi memang akan mendapat kekebalan atau perlindungan alami dari ibu. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu yang memang ibu bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kekebalan ini tidak akan bertahan lama, sehingga bayi akan mudah terkena berbagai penyakit, dan di sinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan  alami kepada bayi yang telah diberikan oleh ibu.

Cara kerja imunisasi adalah dengan cara menyuntikkan atau meneteskan vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang diberikan sebenarnya adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah dilemahkan. Saat, kuman masuk ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibody sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi pemberian imunisasi, sebenarnya adalah untuk memacu sistem daya tahan tubuh bayi memproduksi kekebalan tubuhnya sendiri, sehingga apabila suatu saat bayi benar-benar terserang oleh kuman yang sebenarnya, telah memiliki antibodi untuk melawan.

Efek samping setelah imunisasi seperti demam,memang saring terjadi. Namun hal ini adalah suatu reaksi ketika tubuh bayi membentuk kekebalan. Dan untuk mengurangi efek samping demam dan rasa tidak nyaman bisa diberikan obat penurun panas.

Halal Haram Vaksin Imunisasi

Alasan lain Orang Tua Menolak Vaksin adalah mengenai Halal dan Haram bagi umat Muslim. Proses pembuatan vaksin imunisasi memang ada yang menggunakan tripsin babi sebagai katalisator. Namun Tripsin babi sebagai katalisator tidak bercampur dengan vaksin karena diultrafiltrasi jutaan kali, sehingga produk akhir bebas tripsin. IFANCA berani keluarkan sertifikat halal. Hanya sebagian kecil dari vaksin yang pernah bersinggungan dengan tripsin pada proses pengembangan maupun pembuatannya seperti vaksin polio injeksi (IPV) dan meningitis. Pada vaksin meningitis, pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu, ketika panen bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pancreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya.

Untuk selanjutnya nduk bibit vaksin tersebut dicuci dan dibersihkan total, sehingga pada vaksin yang disuntikkan telah bersih tidak mengandung tripsin babi. Atas dasar  itu maka Majelis Ulama Indonesia berpendapat vaksin itu boleh  dipakai, selama belum ada penggantinya. Contohnya vaksin meningokokus (meningitis) haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus.

Agar pelaksanaan imunisasi menjadi lebih maksimal, orang tua perlu mengetahui jadwal imunisasi bayi. Dengan tertib melakukan imunisasi, diharapkan buah hati anda mendapatkan kekebalan tambahan untuk mengarungi kehidupan ke depannya.

Ringkasan:
  • Vaksin Imunisasi dilakukan untuk membangun system kekebalan tubuh bayi dan bermanfaat sampai seterusnya,
  • Halal dan Haram Vaksin imunisasi memang masih menjadi Pro dan Kontra di masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Muslim,
  • MUI telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin imunisasi selama belum ada metode lain dalam pembuatannya.

Post a Comment for "Pro Kontra Vaksin Imunisasi di Masyarakat"