Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Delapan Persen Atlet Olimpiade Menderita Gejala Penyakit Asma



Penyakit Asma pada Atlet
Sekitar 8 % atlet Olimpiade ternyata diketahui menderita gejala asma atau merupakan saluran napas menyempit. Mengi, batuk, atau sesak napas merupakan tanda dan gejala utama penyakit asma. Kebanyakan orang yang menderita asma mampu mengendalikan penyakit yang dideritanya secara efektif dengan obat. Penyakit asma biasanya lebih banyak diderita anak-anak dan secara bertahap akan membaik sampai dewasa.

Menurut penelitian didapatkan informasi para atlet dari Olimpiade musim dingin sejak 2002-2010, diketahui asma adalah penyakit yang banyak diderita para atlet pesta olahraga seluruh dunia tersebut. Meski begitu, atlet yang menderita asma tetap bisa tampil dengan maksimal saat bertanding. Karena biasanya mereka menggunakan obat asma jenis hirupan atau hirupan beta-2 agonists.

Penyebab Gejala Penyakit Asma

Kambuhnya kembali penyakit asma di usia dewasa adalah hal yang wajar pada atlet yang melakukan olahraga ketahanan. Latihan intensif yang dilakukan selama bertahun-tahun juga bisa memicu Gejala Asma Kambuh kembali. Menghirup udara yang yang mengansing polutan atau udara dingin juga menjadi faktor penting terjadinya penyakit asma yang diderita para atlet olimpiade ini.

Serangan asma mungkin juga disebabkan karena kekacauan emosi. Sebagai contoh, ketika seseorang mempunyai permasalahan keluarga atau keuangan maka gejala penyakit asma bisa kambuh kembali. Tekanan mental dan beban pikiran bisa mempengaruhi kesehatan mental dan saluran pernapasan, sehingga memicu kambuhnya gejala Asma seseorang.

Analisa dokter akan memeriksa kesehatan, kebiasaan makan, dan lingkungan tempat tinggal dari penderita. Apabila ada perubahan mengenai hal di atas, maka akan diteliti apakah perubahan itu yang menyebabkan kambuhnya gejala asma. Hal ini tentu sangat memungkinkan terjadi pada atlet olimpiade yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

Mengatasi gejala Penyakit Asma

Gejala Penyakit asma memang bisa disebabkan karena factor keturunan. Dan menurut ilmu kedokteran modern adalah gejala penyakit yang tidak bisa disembuhkan, Namun gejalanya bisa dikurangi.
Melakukan olah raga secara rutin terbukti mampu mengurangi gejala Penyakit Asma. Bagi anda yang tidak pernah berolah raga bisa memulai dengan olah raga ringan, seperti lari 200 meter, dan setiap hari atau dua hari ditingkatkan dengan penambahan 50 Meter. Untuk olah raga angkat beban, anda juga harus memulai dengan beban yang ringan, dan bertahap ke beban yang lebih berat.

Penderita Gejala Asma juga harus menghindari faktor alergi yang bisa menyebabkan asma kembali menyrang, seperti debu, bedak, kapuk, udara dingin, dan makanan. Rasa cemas atau Tertawa yang berlebihan juga harus dihindari.

Untuk elergi karena factor udara dingin, anda harus mengatasi dengan obat oles penghangat badan dan menggunakan selimut yang tebal, sehingga badan lebih terasa hangat. Faktor alergi bagi masing-masing orang yang mempunyai Gejala Penyakit Asma memang berbeda, jadi anda harus selalu berhati-hati dan waspada, agar hal yang fatal tidak anda alami.

Kesimpulan:


  • Dari pemeriksaan yang pernah dilakukan, diketahui Sekitar 8 % atlet Olimpiade gejala asma atau saluran napas menyempit,
  • Gejala Penyakit Asma biasanya disebabkan karena factor keturunan, dan merupakan gejala penyakit yang tidak bisa disembuhkan,
  • Dengan tetap menjaga pola hidup sehat dan olah raga secara teratur, akan mengurangi Gejala Penyakit Asma.

Post a Comment for "Delapan Persen Atlet Olimpiade Menderita Gejala Penyakit Asma"