Proses Kehamilan dan Menstruasi pada Organ Reproduksi Wanita

Sel telur yang sudah matang dilepaskan ovarium. Peristiwa lepasnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Sel telur tersebut akan dibuahi sel sperma membentuk zigot. Pembuahan ini disebut juga fertilasi. Zigot membelah membentuk segumpal sel (disebut morula), terus membelah lagi membentuk bola berongga (disebut blastula) yang bergerak menuju rahim dan tertanam pada dinding rahim menjadi embrio. Tertanamnya embrio pada dinding rahim disebut nidasi. Embrio berkembang menjadi janin.

Embrio di dalam rahim dilindungi oleh selaput amnion, yang didalamnya berisi cairan amnion (air ketuban). Fungsi amnion (air ketuban) untuk melindungi embrio dari goncangan/ benturan. Antara rahim dan embrio terdapat plasenta. Sedangkan tali pusar menghubungkan placenta dengan embrio.

Fungsi plasenta dan tali pusat adalah:

• Menyalurkan sari-sari makanan dan oksigen dari tubuh induknya.
•  Mengalirkan zat sisa dari janin (embrio) ke system peredaran darah induk untuk dikeluarkan.
• Menyalurkan zat penawar racun dari induk kepala janinnya untuk melindungi dari kuman/ penyakit.

Janin tumbuh dan berkembang di dalam cairan selama kira-kira 36 – 40 minggu.

Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan yang terjadi karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma, sehingga sel telur dan dinding rahim yang mengalami penebalan akan rusak (luruh). Pada umumnya menstruasi pertama terjadi pada umur 8 – 13 tahun, dan terus berlanjut sampai usia 45 – 55 tahun. Jika siklus berlanjut menjadi tidak teratur dan bahkan berhenti untuk selamanya maka disebut menopause.

Siklus menstruasi adalah perubahan yang terjadi setiap bulan pada organ reproduksi wanita. Pada umumnya siklus menstruasi seorang wanita berkisar ± 28 hari. Pada hari ke-14 dari siklus 28 hari, sel telur dilepaskan oleh ovarium, yang disebut dengan ovulasi.

Ringkasan:

• Proses Kehamilan terjadi karena organ reproduksi wanita dan pria dalam keadaan sehat,
• Siklus Menstruasi Wanita satu dengan yang lain berbeda-beda.