Zat Aditif Alami Yang Aman Digunakan Untuk Rumah Tangga
Zat Aditif Alami atau bahan tambahan yang digunakan untuk bahan makanan tidak akan
memberikan efek negatif untuk penggunanya. Berbeda dengan zat aditif buatan
yang tentu akan memberikan dampak negatif pada jangka panjang, apabila
digunakan secara berlebihan dan terus menerus. Sehingga sebaiknya mulai
sekarang anda mulai meninggalkan bahan-bahan tambahan tersebut, dan mulai
beralih ke bahan-bahan yang lebih alami, seperti bahan-bahan dibawah ini.
A. Bahan Pewarna
Bahan pewarna
merupakan Zat Aditif Alami ataupun bahan kimia buatan yang ditambahkan pada makanan dengan tujuan untuk
memberi penampilan tertentu atau warna yang menarik. Bahan pewarna alami yang
banyak digunakan antara lain sebagai berikut :
- Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk memberi warna hijau menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue pisang.
- Buah kakao merupakan penghasil cokelat dan memberikan warna coklat pada makanan, misalnya es krim, susu cokelat, atau kue kering.
- Kunyit (Curcuma domestica) mengandung zat warna kurkumin untuk memberi warna kuning pada makanan, misalnya tahu, bumbu bali, atau nasi kuning. Selain itu kunyit dapat mengawetkan makanan.
- Cabai merah selain memberi rasa pedas, juga menghasilkan zat warna kapxantin yang menjadikan warna merah pada makanan, misalnya rendang daging atau sambal goreng..
- Wortel beta-karoten (provitamin-A) pada wortel menghasilkan warna kuning.
- Karamel, warna cokelat karamel pada kembang gula karena proses karamelisasi yaitu pemanasan gula tebu sampai pada suhu sekitar 1700C.
- Gula merah selain sebagai pemanis juga memberikan warna cokelat pada makanan misalnya pada bubur dan dodol
Selain contoh di atas beberapa buah-buahan juga dapat menjadi bahan
pewarna alami, misalnya anggur menghasilkan warna ungu, stroberi warna merah,
dan tomat warna oranye.
Perbedaan
pewarna alami dan buatan
Pembeda
|
Pewarna
alami
|
Pewarna
buatan
|
Keanekaragaman
|
Terbatas
|
Lebih
variatif
|
Kebutuhan
bahan dalam penggunaan
|
Banyak
|
Sedikit
|
Harga
|
Lebih
mahal
|
Lebih
murah
|
Resiko/efek
pemakaian
|
Relatif
aman
|
Kadang
memiliki efek negatif tertentu
|
B. Bahan Pemanis
Pemanis alami
merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan nabati
maupun hewani. Contoh pemanis alami :
- Gula tebu mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu juga bersifat mengawetkan.
- Gula merah merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur, dodol, kue apem, dan gulali.
- Madu merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu. Selain sebagai pemanis, madu juga banyak digunakan sebagai obat.
Perbedaan pemanis
alami dan pemanis buatan
Perbedaan
|
Pemanis alami
|
Pemanis buatan
|
Bila
dipanaskan
|
Bisa
terurai
|
Stabil,
tak mudah terurai
|
Rasa
manis
|
Normal
|
Puluhan/ratusan
kali lebih manis
|
Harga
|
Lebih
mahal
|
Lebih
murah
|
Potensi
karsinogen (Penyebab penyakit )
|
Lebih
aman
|
Tinggi
|
C. Bahan Pengawet
Bahan
pengawet alami yang bisa anda gunakan untuk keperluan rumah tangga adalah sebagai
berikut:
- Gula tebu, memberi rasa manis dan bersifat mengawetkan. Buah-buahan yang disimpan dalam larutan gula pekat akan menjadi awet karena mikroorganisme sukar hidup didalamnya.
- Gula merah selain sebagai pemanis gula merah juga bersifat mengawetkan seperti halnya gula tebu.
- Garam merupakan pengawet alami yang banyak dihasilkan dari penguapan air laut, ikan asin dapat bertahan hingga berbulan-bulan karena pengaruh garam.
- Kunyit selain sebagai pewarna, juga berfungsi sebagai pengawet. Dengan penggunaan kunyit, tahu atau nasi kuning menjadi tidak cepat basi.
- Kulit kayu manis merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pengawet karena banyak mengandung asam benzoat. Selain itu, kayu manis juga berfungsi sebagai pemanis dan pemberi aroma
- Cengkih, Cengkih merupakan pengawet alami yang dihasilkan dari bunga tanaman cengkih. Selain sebagai pengawet, cengkih juga berfungsi sebagai penambah aroma.
D. Bahan Penyedap
Bahan penyedap buatan dan alami selalu
terdapat di dalam setiap makanan. Jenis bahan penyedap ini banyak sekali.
Biasanya bahan-bahan ini dicampurkan bersama-sama sebagai bumbu makanan, Contoh
penyedap alami:
- Bawang merupakan pemberi rasa sedap alami yang paling banyak digunakan.
- Merica memberi aroma segar dan rasa pedas yang khas.
- Terasi merupakan zat cita rasa alami yang dihasilkan dari bubuk ikan dan udang kecil yang dibumbui sedemikian rupa sehingga memberi rasa sedap yang khas.
- Daun salam memberi rasa sedap pada makanan.
- Jahe memberi aroma harum dan rasa pedas khas jahe.
- Cabai memberi rasa sedap dan pedas pada setiap masakan.
- Daun pandan memberi rasa dan aroma sedap dan wangi pada makanan.
- Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas
- Kayu manis, selain memberi rasa manis dan mengawetkan juga memberi aroma harum khas kayu manis.
Ringkasan:
- Zat Aditif Alami pada rumah tangga digunakan untuk bahan tambahan pengolahan makanan sehingga lebih enak, awet dan menarik,
- Zat Aditif Alami bisa juga digunakan sebagai Bahan Pewarna, Bahan Pemanis, Bahan Pengawet, Bahan Penyedap penggangi Bahan Kimia Tambahan.
Post a Comment for "Zat Aditif Alami Yang Aman Digunakan Untuk Rumah Tangga"