Kondisi Kesehatan Wanita Setelah Persalinan
Kesehatan Wanita Setelah Persalinan
tentu harus dipantau, sehingga tidak manurun apalagi mengalami infeksi. Secara umum
kondisi ibu memang akan mengalami perubahan yang harus diketahui oleh pasien
sendiri, Suami atau keluarga yang biasanya menemani di rumah sakit. Adapun infeksi
yang sering terjadi setelah persalinan adalah infeksi nifas. Namun tentu anda
tidak perlu khawatir secara berlebihan dalam menjalani masa nifas, karena
dengan persiapan dan perawatan yang tepat, hal tersebut tidak akan terjadi.
Yang dialami Ibu saat masa Nifas
Setelah dilahirkan, sebaiknya bayi langsung disusui ke ibunya
atau biasa disebut inisiasi dini menyusui (sulit dilakukan pada persalinan Caesar).
Hari pertama setelah persalinan puting akan mengeluarkan kolustrum (cairan
kuning yang lebih kental dibandingkan ASI). Cairan ini mengandung protein albumin,
globulin, dan benda-benda kolustrum, yang sangat baik untuk bayi
baru dilahirkan.
Perasaan mulas setelah persalinan biasanya diakibatkan kontraksi
rahim, dan akan dirasakan selama 2-3 hari (terutama pada ibu yang sudah pernah
melahirkan). Rasa mulas juga akan lebih terasa saat menyusui dan hal ini bisa
juga disebabkan karena adanya sisa selaput ketuban, sisa plasenta, atau
gumpalan darah di dalam rahim. Untuk mengatasi hal tersebut, dokter akan
memberikan obat. Namun apabila Ibu mengalami perdarahan yang berlebihan, segera
periksakan ke Bidan atau Dokter terdekat.
Selama masa nifas, ibu juga akan mengeluarkan cairan lokia.
Pada hari pertama dan kedua setelah persalinan, cairan yang keluar dari rahim
ini dinamakan lokia rubra atau lokia kruenta, berupa darah segar
bercampur sisa selaput ketuban dan lain-lain. Hari ketiga dan selanjutnya akan
keluar cairan lokia sanguinolenta, berupa darah bercampur lendir. Setelah
satu minggu, akan keluar cairan lokia serosa yang berwarna kuning yang
tidak bercampur darah. Dan Setelah dua minggu, cairan yang keluar adalah lokia
alba (hanya berupa cairan putih, berbau agak amis). Namun apabila lokia
alba berbau busuk, mungkin terjadi lokiostasis (lokia tidak lancar
keluar) dan terjadi infeksi.
Jangan menahan Buang air kecil, karena apabila kemih penuh
dan tidak bisa buang air kecil, akan dilakukan pemasangan selang untuk mengeluarkan
air seni dengan tujuan supaya otot-otot kandung kemih dapat beristirahat
setelah persalinan.
Buang air besar harus segera dilakukan setelah tiga hari persalinan.
Apabila sulit buang air besar hingga terjadi skibala (tinja yang
mengeras) yang tertimbun di rektum bisa menyebabkan terjadinya demam pada ibu
setelah persalinan. Untuk mencegah hal tersebut perbanyak minum air putih dan
mengkonsumsi makanan berserat (sayur dan buah). Sulit Buang air besar atau
kencing juga bisa diatasi dengan melakukan mobilisasi (duduk, jalan) segera
setelah persalinan.
Organ reproduksi wanita setelah melahirkan akan
berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Suhu badan antara (36-37oC)
dan tidak lebih dari 39oC. Dan apabila suhu tubuh ibu melahirkan
(setelah 12 jam) lebih dari 38oC, maka ada kemungkinan terjadi infeksi
nifas. Dan harus mendapatkan perawatan insentif di rumah sakit.
Ringkasan:
- Kesehatan Wanita Setelah Persalinan memang dalam kondisi beragam, sehingga perlu pengawasan intensif,
- Organ reproduksi setelah persalinan akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil.
Post a Comment for "Kondisi Kesehatan Wanita Setelah Persalinan"