Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Persalinan dengan Bantuan Vakum Mengganggu Kecerdasan?

Proses Persalinan Ekstrasi Vakum
Proses Persalinan dengan Bantuan Vakum (ekstrasi vakum) merupakan salah satu metode persalinan dengan menggunakan bantuan ekstrasi vakum alat cup / penghisap yang berfungsi untuk menarik bayi keluar dengan lembut. Cara kerja persalinan dengan vakum sangat sederhana, yaitu vakum diletakan pada bagian atas kepala bayi. Setelah itu ada selang yang menghubungkan mangkuk ke pada mesin yang bekerja dengan listrik atau pompa.

Ekstrasi Vakum berfungsi untuk membantu menarik kepala bayi saat ibu hamil mengejan, dan saat mulut rahim sudah terbuka penuh dan kepala janin berada dibagian bawah panggul ibu.

Penyebab dilakukan Persalinan dengan Vakum

Persalinan dengan bantuan vakum dilakukan apabila ada indikasi berbahaya yang berdampak buruk pada kesehatan atau nyawa ibu atau bayi, bahkan pada keduanya. Hal ini sering terjadi pada proses persalinan yang cukup lama, sehingga ibu sudah kehilangan banyak tenaga.

Keadaan lain yang disarankan persalinan dengan bantuan Vakum adalah ibu hamil mengalami hipertensi (preeklamsia). Hal ini dikarenakan, saat ibu mengalami preeklamsia, tidak boleh mengejan terlalu kuat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan membahayakan jiwa ibuhamil.

Persalinan dengan bantuan Vakum juga bisa dilakukan, apabila terjadi janin dalam keadaan gawat yang ditandai dengan denyut jantung janin meningkat lebih dari 160 kali / menit atau melambat mencapai 80 kali / menit. Kelainan denyut jantung tersebut menjadi indikasi bayi mengalami kekurangan oksigen (HIPOKSIA).

Efek Samping Persalinan dengan Vakum

Efek samping Persalinan dengan Bantuan Vakum adalah terjadi robekan yang lebih luas pada jalan lahir, sehingga menyebabkan pendarahan yang lebih banyak. Resiko vakum pada bayi secara umum adalah terjadinya luka dikulit kepala, dan dapat diobati dengan obat anti septik. Luka tersebut akan hilang setelah usia bayi satu minggu. Efek Samping paling berbahaya pada janin adalah terjadi pendarahan diantara tulang-tulang kepala, dan terjadi pendarahan dalam otak bayi.

Efek samping paling sering pada bayi dengan persalinan yang dibantu dengan vakum adalah munculnya kaput suksadeneum (terkumpulnya cairan di jaringan bawah kulit, di atas tulang tengkorak). Kaput tersebut terlihat mirip tonjolan lunak di bagian atas kepala bayi. Kaput ini membuat kepala bayi terlihat lonjong, namun akan hilang dalam waktu beberapa hari.

Ketakutan lain orang tua yang melahirkan bayi dengan bantuan vakum adalah anaknya akan menjadi bodoh. Namun mitos yang berkembang pada masyarakat ini tidaklah benar. Karena Kecerdasan seseorang dipengaruhi faktor stimulasi, genetik, nutrisi, penyakit serta faktor lingkungan dan pendidikan dini yang tepat.

Proses persalinan dengan Vakum, biasanya menghabiskan waktu lebih dari 10 menit, dan dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani seluruh prosedur persalinan. Memperbanyak jalan kaki di saat hamil tua, dan senantiasa menjaga kesehatan ibu hamil bisa membantu anda terhindar dari Persalinan dengan bantuan Vakum. Karena tentu persalinan normal adalah yang paling baik.

Ringkasan:

  • Proses Persalinan dengan Bantuan Vakum bisa dilakukan dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
  • Persalinan dengan Vakum tidak terbukti membuat bayi bodoh di kemudian hari.

Post a Comment for "Proses Persalinan dengan Bantuan Vakum Mengganggu Kecerdasan?"