Mengatasi Bayi Panas Setelah Imunisasi
Bayi Panas Setelah Imunisasi, sampai saat ini masih menjadi momok menakutkan untuk pada orang tua. Dan memang hal tersebut umum terjadi pada bayi, setelah melakukan Imunisasi jenis tertentu. Namun karena Imunisasi adalah salah satu usaha untuk mencegah dari penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh di masa mendatang, Imunisasi tetap harus dilakukan.
Adapun jenis dan Jadwal Imunisasi yang wajib dilakukan untuk bayi adalah imunisasi BCG dilakukan sebelum bayi berusia dua bulan. Imunisasi ini biasanya tidak mengakibatkan perubahan berarti pasca penyuntikan imunisasi jenis lain pada bayi.
Imunisasi Hepatitis B diberikan kepada bayi sebanyak 3 kali. Imunisasi ini menyebabkan nyeri dan demam ringan, Imunisasi Polio adalah imunisasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit polio, dan vaksin ini juga jarang menimbulkan efek samping. Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak di masa mendatang, biasanya juga tidak memberikan efek samping bagi bayi, namun beberapa bayi juga mengalami demam atau diare. Imunisasi DPT diberikan kepada bayi berusia 2-12 bulan. Imunisasi DPT biasanya memberikan efek samping kurang nafsu makan, nyeri di area bekas suntikan, muntah dan demam.
Efek samping setelah imunisasi pada Bayi satu dengan yang lain akan berbeda, tergantung daya tahan tubuh bayi. Beberapa bayi akan akan sulit tidur, lebih mudah menangis dan gelisah. Hal tersebut bukan karena vaksin yang tidak cocok, namun disebabkan karena naiknya suhu badan yang membuat bayi anda tidak nyaman. Bahkan berhasil atau tidaknya imunisasi bisa dilihat setelah dilakukan imunisasi, dengan tanda perubahan suhu tubuh bayi yang meningkat atau bengkak disekitar area suntikan.
Efek Samping Imunisasi, seperti peningkatan suhu tubuh sering membuat orangtua panik, serba salah bahkan ikut menangis melihat kondisi bayi. Namun setelah anda membaca artikel Mengatasi Bayi Panas Setelah Imunisasi ini, anda tidak perlu khawatir lagi, karena sebenarya pengobatan bayi demam setelah imunisasi bisa dilakukan dengan cara mudah, sebagai berikut:
Ringkasan:
Adapun jenis dan Jadwal Imunisasi yang wajib dilakukan untuk bayi adalah imunisasi BCG dilakukan sebelum bayi berusia dua bulan. Imunisasi ini biasanya tidak mengakibatkan perubahan berarti pasca penyuntikan imunisasi jenis lain pada bayi.
Imunisasi Hepatitis B diberikan kepada bayi sebanyak 3 kali. Imunisasi ini menyebabkan nyeri dan demam ringan, Imunisasi Polio adalah imunisasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit polio, dan vaksin ini juga jarang menimbulkan efek samping. Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak di masa mendatang, biasanya juga tidak memberikan efek samping bagi bayi, namun beberapa bayi juga mengalami demam atau diare. Imunisasi DPT diberikan kepada bayi berusia 2-12 bulan. Imunisasi DPT biasanya memberikan efek samping kurang nafsu makan, nyeri di area bekas suntikan, muntah dan demam.
Efek samping setelah imunisasi pada Bayi satu dengan yang lain akan berbeda, tergantung daya tahan tubuh bayi. Beberapa bayi akan akan sulit tidur, lebih mudah menangis dan gelisah. Hal tersebut bukan karena vaksin yang tidak cocok, namun disebabkan karena naiknya suhu badan yang membuat bayi anda tidak nyaman. Bahkan berhasil atau tidaknya imunisasi bisa dilihat setelah dilakukan imunisasi, dengan tanda perubahan suhu tubuh bayi yang meningkat atau bengkak disekitar area suntikan.
Efek Samping Imunisasi, seperti peningkatan suhu tubuh sering membuat orangtua panik, serba salah bahkan ikut menangis melihat kondisi bayi. Namun setelah anda membaca artikel Mengatasi Bayi Panas Setelah Imunisasi ini, anda tidak perlu khawatir lagi, karena sebenarya pengobatan bayi demam setelah imunisasi bisa dilakukan dengan cara mudah, sebagai berikut:
- Berikan ASI sesering mungkin, karena ASI memiliki banyak zat yang dapat menggurangi peningkatan suhu tubuh bayi.
- Mendekap bayi, agar bayi dapat meningkatkan zat antinyeri untuk menurunkan rasa sakit bekas suntikan.
- Jangan membedong atau memberikan selimut tebal setelah bayi di imunisasi, dan gunakan baju yang mudah menyerap keringat.
- Apabila terjadi Demam, Kompres menggunakan air hangat dengan tujuan mengurangi resiko kejang-kejang pada bayi. Pengompresan dengan air dingin, meningkatkan bayi kejang-kejang.
- Kompres air hangat untuk mengurangi pembengkakan diarea suntikan. Dan lakukan pemijatan halus, agar bayi merasa lebih nyaman
- Gunakan termometer untuk melihat perkembangan suhu tubuh bayi. Peningkatan suhu tubuh bayi setelah imunisasi antara, 38- 40 derajat celcius, dan akan menurun dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari.
Ringkasan:
- Imunisasi yang sering menyebabkan bayi panas adalah Hepatitis B, Campak, DPT.
- Pemberian obat penurun panas dari resep dokter digunakan sesuai petunjuk, untuk mengurangi Bayi Panas Setelah Imunisasi.
Post a Comment for "Mengatasi Bayi Panas Setelah Imunisasi"