Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengetahui Komplikasi Setelah Persalinan

Gambar Proses Persalinan
Persalinan bagi wanita merupakan salah satu kejadian besar selama hidupnya. Untuk proses ini, wanita memerlukan seluruh kemampuan baik tenaga maupun pikiran. Harapan seluruh wanita, tentu dapat nantinya dapat melalui proses persalinan dengan lancar dan selamat. Namun tentu kenyataan tidak selalu sama dengan apa yang diinginkan, karena banyak proses persalinan yang menyebabkan terjadinya komplikasi.

Bagi anda Ibu Hamil, yang saat ini sedang menunggu buah hati dari dalam kandungan, sebaiknya mengenal beberapa komplikasi setelah persalinan, yang diantaranya adalah:

Perdarahan pada Masa Nifas karena perdarahan postpartum atau pendarahan setelah persalinan adalah keluarnya darah yang darah jumlahnya lebih dari 500 ml. Hal ini lebih sering terjadi karena atoni uteri (otot rahim) tidak berkontraksi sebagaimana mestinya segera setelah bayi lahir. Perdarahan post partum yang terjadi dalam 24 jam pertama sebaiknya berada dalam pengawasan dokter yang ketat. Adapun pendarahan berlebihan pada masa nifas ini umumnya disebabkan karena infeksi.

Gejala yang mengikuti gangguan ini adalah wajah tampak pucat, nadi cepat dan lemah, kulit kaki dan tangan dingin, terjadi perdarahan melalui vagina berulang dalam jumlah banyak dan menetap, atau terjadi perdarahan di vagina yang disertai bau busuk. Sehingga apabila anda mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Infeksi Pasca Persalinan (Postpartum), yang terjadi sekitar enam jam pertama setelah persalinan. Gejala infeksi ini adalah meningkatnya suhu tubuh, merasa tidak enak badan, menggigil, sakit kepala, peningkatan sel darah putih, wajah pucat, denyut jantung cepat, rasa nyeri jika bagian perut ditekan, rasa nyeri dan cairan yang keluar dari rahim berbau busuk.

Ruptur Uteri, adalah terjadinya robekan pada rahim atau rahim tidak utuh yang disebabkan karena, persalinan sebelumnya dengan caesar , persalinan dengan janin yang terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yang berlebihan atau kehamilan kembar. Apabila penanganan masalah ini cepat, maka dampak terburuk dapat dihindarkan. Bagi wanita yang memiliki riwayat ruptur uteri pada kehamilan sebelumnya, maka sangat disarankan untuk tidak hamil lagi, karena beresiko tinggi mengalami ruptur uteri .

Trauma Perineum, adalah komplikasi setelah persalinan yang disebabkan karena adanya luka pada perineum, karena  desakan kepala atau bagian tubuh janin secara tiba-tiba, ukuran janin terlalu besar, proses persalinan terlalu lama, atau karena penggunaan alat bantu persalinan (misal forsep). Trauma Perineum bisa memicu rasa nyeri pada perut  hingga beberapa minggu.

Ringkasan:
  • Komplikasi Pasca Persalinan bisa membahayakan wanita bahkan kematian,
  • Pendarahan berlebihan pada masa nifas harus mendapat perhatian yang lebih,
  • komplikasi setelah persalinan yang umum terjadi dikelompokan menjadi lima,

Post a Comment for "Mengetahui Komplikasi Setelah Persalinan"