Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahaya Merokok untuk Ibu Menyusui dan Bayi

Bahaya Rokok untuk Ibu Menyusui
Banyak sudah mengetahui bahwa merokok itu berbahaya bagikesehatan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain bahkan beberapa ibu hamil masih gemar merokok, padahal mereka juga mengetahui banyak bahaya yang akan mengancam dirinya dan buah hati mereka. Diantara Mereka, merokok mulai dari level ‘ringan’ (social smoker) sampai level ‘berat’ yang bisa menghabiskan 2 hingga 3 bungkus dalam satu hari.

Memang tidak sedikit perempuan yang akhirnya memutuskan untuk berhenti merokok ketika mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Namun masih banyak juga yang akhirnya kembali merokok ketika sudah melahirkan. Bahkan beberapa ibu menjadikan rokok sebagai alasan untuk berhenti menyususi. Mereka khawatir efek samping dari rokok yang mereka hisap masuk ke dalam ASI dan akan masuk ke tubuh buah hati mereka. 

Pemahaman tersebut memang bisa dibenarkan, karena memang ada efek buruk bagi ibu perokok terhadap ASI yang dihasilkan. Namun juga perlu dipahami, akan lebih berbahaya apabila seorang bayi, yang hidup di lingkungan perokok yang penuh polusi, tidak mendapatkan ASI sebagai asupan yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Dan agar anda mulai berfikir ulang untuk mulai menghentikan kebiasaan merokok saat menyusui, dibawah ini beberapa penjelasan mengenai Bahaya Merokok untuk Ibu Menyusui:
  • Merokok akan mengurangi hormon prolaktin di alam tubuh tubuh ibu menyusui, sehingga menurunkan produksi ASI. Dan apabila produksi ASI berkurang secara tidak langsung akan memicu peluang untuk early weaning atau menyapih terlalu dini.
  • Merokok akan mempengaruhi LDR (let down reflects). Hal ini menyebabkan sulitnya ASI untuk dikeluarkan, sehingga lebih sulit dinikmati oleh bayi.
  • Bayi yang sering menghirup asap rokok, akan meningkatkan risiko terkena penyakit radang paru-paru, asma, bronkitis,infeksi telinga, infeksi sinus, dan iritasi mata,
  • Bayi menjadi rewel (Sering Menangis), hal ini disebabkan karena tidak hanya kandungan nikotin yang masuk ke dalam ASI namun juga bayi sebagai perokok pasif di dalam rumah akan menjadikannya  mudah gelisah dan menangis.
  • Bayi yang dilahirkan dari ayah dan ibu yang merokok, 7X lebih berpeluang meninggal karena SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Selain itu, bayi 1-3X lebih sering ke dokter karena infeksi saluran pernapasan atau penyakit yang berkaitan dengan alergi. Dan meningkat risiko menjadi perokok ketika mereka dewasa.
  • Anak-anak sebagai perokok pasif akan cenderung memiliki kadar darah HDL yang rendah, sehingga perlindungan dari penyakit jantung koroner akan berkurang.
  • Penelitian baru-baru ini juga menemukan bahwa anak yang tumbuh di lingkungan tercemar asap rokok memiliki tingkat risiko mengidap kanker paru-paru di kemudian hari.
Dari banyaknya risiko berbahaya merokok yang disebutkan di atas, biasanya masih tidak cukup untuk membuat seorang ibu atau calon ibu mau berhenti dari merokok. Sehingga bagi anda wanita yang saat ini merokok, bisa melakukan beberapa langkah seperti dibawah ini, agar anda dan bayi anda jauh lebih sehat:
  • Bayangkan mengenai kesehatan bayi dan juga kesehatan diri anda sendiri. Kondisi yang sehat memungkinkan anda untuk memiliki energi yang maksimal dalam mendidik dan membesarkan buah hati secara maksimal.
  • Apabila merokok belum bisa berhenti secara sepenuhnya, maka jangan berhenti untuk menyusui. Bayi Anda berhak untuk mendapatkan ASI minimal selama 2 tahun. Hal ini dikarenakan ASI adalah cairan emas yang mengandung banyak zat yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan. Bayi yang tidak mendapatkan ASI dan diberi susu formula melalui botol dot memiliki risiko terkena penyakit di saluran pernapasan dibanding bayi yang hanya mengkonsumsi ASI selama 6 bulan. Hal ini akan lebih meningkat apabila bayi berada di lingkungan yang penuh asap rokok.
  • Semakin sedikit jumlah rokok yang anda hisap juga akan mengurangi risiko yang ditimbulkan.
  • Jangan pernah merokok dalam satu ruangan dengan bayi, apalagi menyusui sambil merokok. Sebaiknya anda memberi jarak minimal 1,5 jam antara merokok dan menyusui, karena dari sebuah penelitian didapatkan hasil bahwa; waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengeliminasi nikotin yang masuk adalah sekitar 1,5 jam.
  • Penggunaan nicotine patch atau permen karet nikotin sebagai pengganti rokok juga memberikan pengaruh sama seperti merokok, tergantung dari kadar nikotin yang masuk ke tubuh dari permen tersebut.
Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, anda tentu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati anda. Dengan artikel singkat mengenai Bahaya Merokok untuk Ibu Menyusui dan Bayi ini, Semoga dapat menambah wawasan anda dan saya. Sehingga apa pun pilihan yang akan anda lakukan, sudah berdasarkan informasi yang cukup dan sudah dipikirkan dan didiskusikan dengan suami atau keluarga anda yang lain.

Kesimpulan:
  • Bahaya Merokok untuk Ibu Menyusui, berdampak kepada anda bayi anda,
  • Beberapa penyakit, akan timbul terhadap bayi yang hidup di lingkungan perokok,
  • Tubuh membutuhkan waktu 1,5 jam untuk mengeliminasi nikotin yang masuk ke tubuh.

Post a Comment for "Bahaya Merokok untuk Ibu Menyusui dan Bayi"