Gangguan Pertumbuhan Janin di Dalam Kandungan
Gangguan Pertumbuhan Janin di
Dalam Kandungan sangat mungkin terjadi, terutama bagi Ibu Hamil yang mengalami
kurangnya zat gizi. Gangguan perkembangan janin di dalam kandungan ada 2 yaitu Pertumbuhan
Janin Terhambat (PJT) dan makrosmia. Kedua gangguan tersebut harus segera
diatasi setelah persalinan, terutama untuk PJT, karena dapat menyebabkan
kematian pada Bayi.
Gangguan PJT adalah sebuah
kondisi janin lebih kecil dari apabila disesuaikan dengan usia kehamilan.
Gangguan ini terjadi bervariasi, berkisar 4-8% pada negara maju dan 6-30% terjadi
pada negara berkembang.
Gangguan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)
Hal tersebut tentu diperlukan
perhatian khusus, karena dapat menyebabkan kecacatan dan kematian pada bayi
didalam kandungan atau ketika dilahirkan. Yang lebih mengerikan adalah
terjadinya PJT dapat muncul, meski Ibu Hamil dalam kondisi sehat dan tidak
kekurangan asupan nutrisi dan zat Besi. Namun memang faktor-faktor kekurangan
nutrisi, Infeksi bakteri, virus,
protozoa dan asap rokok juga akan meningkatkan resiko terjadinya resiko
gangguan pertumbuhan pada janin. Gangguan PJT sebenarnya sudah bisa dipantau sejak didalam janin dengan USG, untuk itu pemeriksaan rutin saat hamil penting dilakukan.
Pertumbuhan
Janin Terhambat biasanya akan mengalami ciri tampak kurus, pucat, berkulit keriput, tali pusat lebih rapuh dan
layu. Kondisi tersebut disebabkan
karena terjadinya kondisi asupan nutrisi dan oksigenasi pada janin tidak
lancar. Dan apabila dokter atau bidan tidak segera melakukan tindakan medis,
akan menyebabkan bahaya bagi
janin bahkan kematian.
Gangguan Perkembangan Janin Makrosomia
Gangguan perkembangan
janin yang lain adalah makrosomia, yaitu Berat Badan janin ketika akan
dilahirkan Lebih dari 4 kg. Penyebab gangguan Pertumbuhan Janin ini adalah:
- Faktor kondisional (tidak diketahui penyebabnya). Bisa dikarenakan orangtuanya memiliki postur tubuh yang besar atau bisa juga disebabkan karena faktor lingkungan (gizi) yang memungkinkan bayi mempunyai Berat Badan Lahir yang tinggi,
- Ibu hamil yang menderita diabetes mellitus juga beresiko meningkatkan terjadinya makrosomia pada janin,
- Ibu Hamil yang mengalami obesitas,
- Kehamilan yang melebihi usia normal (Usia kehamilan lebih dari 9 bulan 10 hari).
Perkembanganjanin dari minggu ke minggu tentu akan mengalami peningkatan, namun
tidak menutup kemungkinan terjadi
penyimpangan dari keadaan normal. Meningkatkan asupan
gizi dan nutrisi, menjaga pola makan dan pola hidup sehat pada Ibu Hamil tentu
bisa mencegah gangguan-gangguan tersebut.
Ringkasan:
- Gangguan Pertumbuhan Janin di Dalam Kandungan terbagi menjadi PJT dan makrosomia,
- Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) adalah ketika berat badan bayi kurang dibandingkan usia kehamilan,
- Makrosomia adalah kondisi janin yang disaat akan dilahirkan mempunyai berat badan diatas 4 kg.
Post a Comment for "Gangguan Pertumbuhan Janin di Dalam Kandungan"