Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Jenis Persalinan yang Aman Dilakukan


Beberapa Metode Porses Persalinan
Jenis Persalinan yang Aman tentu menjadi pertimbangan untuk ibu hamil tua, apalagi bagi mereka yang menginginkan untuk persalinan normal. Hal ini tentu dikarenakan, persalinan dengan cara normal merupakan cara terbaik untuk melahirkan bayi. Persalinan normal mempunyai efek yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Namun memang apabila persalinan normal tidak mungkin untuk dilakukan, maka perlu dilakukan metode persalinan lain.

Adapun jenis-jenis persalinan yang bisa dilakukan atau perlu diketahui oleh ibu hamil dan tindakan yang mungkin dilakukan saat persalinan adalah sebagai berikut:

Persalinan Normal

Persalinan Normal adalah jenis persalinan dimana bayi lahir melalui vagina, tanpa memakai alat bantu, tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), dan biasanya dalam waktu kurang dari 24 jam. Persalinan ini membutuhkan tiga faktor penting, diantaranya; kekuatan ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin.

Kekuatan mengejan ibu, akan mendorong janin kebawah masuk ke rongga panggul. Saat kepala janin memasuki ruang panggul, maka posisi kepala sedikit menekuk menyebabkan dagu dekat dengan dada janin. Posisi janin ini akan memudahkan kepala lolos melalui jalan lahir, yang diikuti dengan beberapa gerakan proses persalinan selanjutnya. Setelah kepala janin keluar, bagian tubuh yang lain akan mengikuti, mulai dari bahu, badan, dan kedua kaki buah hati anda.

Persalinan dengan Alat Bantu

Apabila suatu kondisi menyebabkan janin tidak juga lahir meski sudah terjadi bukaan penuh, sedangkan ibu telah kehabisan tenaga untuk mengejan, maka dokter yang menangani akan akan melakukan persalinan menggunakan alat bantu yang disebut vakum dan forsep.

Persalinan dengan Vakum (Ekstrasi Vakum)

Proses persalinan dengan alat bantu vakum adalah dengan meletakan alat di kepala janin dan dimungkinkan untuk dilakukan penarikan, tentu dengan sangat hati-hati. Persalinan ini juga disarankan untuk Ibu Hamil yang mengalami Hipertensi. Persalinan Vakum bisa dilakukan apabila panggul ibu cukup lebar, ukuran janin tidak terlalu besar, pembukaan sudah sempurna, dan kepala janin sudah masuk ke dalam dasar panggul.

Efek samping persalinan dengan vakum untuk ibu adalah jalan lahir lebih luas, dan mungkin terjadi pendarahan dijalan lahir. Sedangkan resiko pada bayi, terjadinya luka atau lecet dikulit kepala, yang bisa diobati dan akan hilang dalam waktu satu minggu. Dan memang ada resiko yang berat adalah terjadi pendarahan diantara tulang-tulang kepala atau terjadi pendarahan dalam otak bayi.

Persalinan Dibantu forsep (ekstrasi forsep)

Persalinan Forsep adalah persalinan yang menggunakan alat bangu yang terbuat dari logam dengan bentuk mirip sendok. Persalinan ini bisa dilakukan pada ibu yang tidak bisa mengejan karena keracunan kehamilan, asma, penyakit jantung atau ibu hamil mengalami darah tinggi. Memang persalinan ini lebih berisiko apabila dibandingkan persalinan dengan bantuan vakum. Namun bisa menjadi alternatif apabila persalinan vakum tidak bisa dilakukan, dan anda tidak ingin melakukan persalinan caesar.

Efek samping ekstrasi forsep pada bayi adalah dapat menyebabkan kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis), luka pada wajah dan kepala, dan mungkin terjadi patah tulang wajah dan tengkorak. Apabila bayi mengalami salah satu efek samping ini, maka perlu dilakukan pengawasan ketat dalam beberapa hari, dan biasanya luka tersebut akan sembuh sendiri.

Persalinan Dengan Operasi Caesar

Persalinan Caesar adalah Jenis Persalinan yang menjadi solusi akhir, apabila proses persalinan normal dan penggunaan alat bantu sudah tidak lagi bisa dilakukan untuk mengeluarkan janin dari dalam kandungan. Namun meski begitu, saat ini banyak yang memang sudah merencanakan persalinan caesar jauh-jauh hari sebelum HPL, karena memang tidak ingin merasakan sakitnya proses persalinan atau memang karena kondisi tertentu (ketuban bocor, bayi sungsang,  persalinan bayi kembar atau terjadi komplikasi).

Persalinan ini adalah dengan cara mengeluarkan janin dengan cara merobek perut dan rahim, sehingga memungkinkan dilakukan pengambilan janin dari robekan tersebut. Operasi caesar biasanya dilakukan oleh dua orang dokter (dokter ahli obstetri dan dokter asisten). Ketika bayi sudah dikeluarkan, maka tali pusat dijepit dan dipotong, lalu plasenta dikeluarkan, dan rahim ibu hamil diperiksa secara menyeluruh. Total waktu yang dibutuhkan untuk operasi caear adalah sekitar 60 menit, namun untuk ibu hamil yang pernah melakukan Operasi caesar sebelumnya, maka akan membutuhkan waktu lebih lama.

Persalinan Di Dalam Air

Melahirkan di dalam air (Water Birth) nadalah jenis persalinan dengan menggunakan bantuan air saat proses peralinan. Ketika sudah mengalami pembukaan sempurna, maka ibu hamil masuk ke dalam bak yang berisi air dengan suhu 36-37 Celcius. Setelah bayi lahir, maka secara pelan-pelan diangkat dengan tujuan agar tidak merasakan perubahan suhu yang ekstrem

Ringkasan:
  • Proses Persalinan Normal merupakan cara melahirkan bayi terbaik dengan sedikit efek samping yang ditimbulkan,
  • Jenis Persalinan yang biasa dilakukan adalah persalinan Normal, Persalinan dengan alat bantu persalinan caesar dan Persalinan di dalam air.

Post a Comment for "4 Jenis Persalinan yang Aman Dilakukan"