Mitos Malam Pertama berdasarkan Ilmu Medis
Mitos Malam Pertama di masyarakat banyak yang
berkembang, bahkan beberapa mitos menjadi momok bagi sebagian orang. Hal ini
tentu sebaiknya tidak terjadi, karena malam pertama harusnya menjadi hal yang tak terlupakan sepanjang
hidup karena rasa bahagia dan suka cita. Mitos yang berkembang tersebut bahkan bisa
menjadi bumerang, bagi mereka yang terlalu mempercayainya, dan menjadikan
hubungan keluarga yang baru dibangun tidak harmonis.
Semoga dengan adanya artikel ini, mitos-mitos
malam pertama yang sering menyesatkan, dapat menjadi pencerah. Karena kejujuran
dan kepercayaan dari suami dan istri adalah yang menjadi kunci keharmonisan sebuah
keluarga. Beberapa mitos dan penjelasan berdasarkan ilmu medis bisa anda perhatikan
sebagai berikut:
Malam
Pertama Pasti Berdarah
Selaput dara biasanya akan robek saat seorang
wanita melakukan hubungan intim, yang diakibatkan Alat Kelamin Pria yang masuk secara
sempurna ke dalam Kelamin Wanita. Hal ini biasanya menyebabkan pendarahan ringan. Namun
memang selaput dara juga bisa rusak oleh sebab lain sebelum malam pertama (misal
karena terbentur, jatuh, kecelakaan yang mengenai daerah tersebut), bahkan
beberapa wanita, mengalami selaput dara robek setelah beberapa kali melakukan
hubungan intim dengan suaminya.
Robeknya selaput dara di malam pertama, bahkan
bisa menjadi indikasi belum siapnya psikologis istri untuk berhubungan badan
secara sempurna. Sehingga pengalaman buruk di malam pertama, sebaiknya tidak
menjadi jaminan kegagalan pada malam-malam selanjutnya.
Selalu
Sakit Saat Malam Pertama
Apabila istri telah siap dan rileks maka
keluhan sakit saat malam pertama tidak selamanya terjadi. Pemanasan (foreplay)
yang cukup dan tidak tergesa-gesa, sangat dibutuhkan agar Alat Kelamin Wanita lebih
siap menerima penetrasi, sehingga terhindar dari rasa sakit.
Wajib
Minum Obat Kuat
Fakta dari mitos ini, adalah terkadang
pengantin baru belum memiliki kesiapan fisik dan psikologis, rasa malu dan
sungkan. Hal menyebabkan malam pertama dilalui dengan salah tingkah, atau
bahkan terlewatkan begitu saja. Rasa lelah setelah acara panjang saat
pernikahan, biasanya memang menurunkan gairah pada malam pertama. Tidak perlu
khawatir karena sebenarnya malam pertama tidak harus dilakukan saat setelah Ijab
Qobul, namun ketika suami dan istri benar-benar siap secara fisik dan mental.
Produk Obat kuat bahkan akan memberikan efek samping yang tidak baik untuk
tubuh dan sebaiknya dihindari.
Lama berhubungan intim yang normal adalah
sekitar 7-13 menit. Waktu 1-2 menit dianggap terlalu pendek, 3-7 menit dianggap
sudah memadai, sedangkan waktu 10-30 menit
dianggap terlalu panjang. Namun demikian, sesungguhnya tidak ada batasan
pasti, beberapa lama waktu berhubungan badan yang paling baik, yang terpenting
adalah kepuasan yang dirasakan antara suami dan istri.
Waktu
Berhubungan Suami Istri Agar Cepat Hamil
Hubungan Suami Istri, bisa dilakukan kapan
saja. Namun bagi pasangan baru yang ingin Cepat Hamil. Lebih baik
melakukan hubungan Suami Istri pada pagi hari sepertiga malam (jam 1 - 4),
memberikan jarak 3 hari dari hubungan suami istri yang sebelumnya, posisi suami
berada diatas, istri jangan banyak bergerak setelah berhubungan badan dan diperbanyak
saat wanita memasuki masa subur. Perhitungan masa subur bisa anda artikel http://tips-sehat-keluarga-bunda.blogspot.com/2013/02/cara-menghitung-masa-subur-wanita.html
Ringkasan:
- Mitos Malam Pertama yang sering ada pada masyarakat adalah Pasti Berdarah, Wajib Minum Obat Kuat, dan Selalu Sakit.
- Kesiapan fisik dan mental suami dan istri akan mematahkan mitos-mitos malam pertama yang berkembang di masyarakat.
- Tips Hubungan Suami Istri agar cepat hamil sebaiknya dilakukan saat pagi, selang 3 hari dan ketika wanita dalam masa subur.
Post a Comment for "Mitos Malam Pertama berdasarkan Ilmu Medis"