Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mitos Kanker Payudara yang perlu diwaspadai


Deteksi Kanker Payudara

Semua orang tentu tidak ingin menderita kanker, karena ganasnya serangan kanker menimbulkan banyak kerugian, bahkan lebih banyak menyebabkan kematian. Salah satu kanker pembunuh yang mengerikan adalah kanker payudara. Jenis kanker ini menjadi salah satu pembunuh utama wanita. Upaya pencegahan Kanker payudara banyak menimbulkan beberapa mitos yang sebenarnya tidak perlu dipercaya terkait. Adapun dua mitos yang tidak perlu  anda percayai adalah sebagai berikut:

Mencegah Kanker dengan tidak Memakai Bra

Mitos yang berkembang di masyarakat mengenai penggunaan Bra adalah, bra yang mengikat erat lingkar dada dianggap menghambat aliran darah, sehingga menggumpal dan menyebabkan Kanker Payudara. Untuk itu mereka beranggapan tidak perlu terlalu sering menggunakan bra untuk pencegahan kanker payudara. Namun mitor tersebut, dibantah oleh Sekjen Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia, Walta Gautama, dimana penggunaan bra tidak berhubungan dengan kanker payudara.

Payudara besar Meningkatkan Resiko Kanker

Mitos lain mengenai kanker payudara adalah, resiko kanker payudara lebih tinggi terjadi pada wanita yang mempunyai payudara besar. Namun perlu anda ketahui bahwa mitos ini tidak benar, karena payudara kecil dan besar berisiko sama terkena kanker payudara. Mitos ini muncul karena pada payudara besar mempunyai tumpukan lemak yang tebal sehingga sel kanker lebih sulit dideteksi. Namun sebenarnya yang perlu diwaspadai adalah wanita kurus atau langsing namun mempunyai payudara besar.

Kanker payudara menjadi pembunuh banyak wanita di Indonesia maupun di seluruh dunia. Sehingga pemeriksaan rutin, harus dilakukan secara rutin terutama bagi wanita berusia diatas 40 tahun. Agar hasil akurat, pemeriksaan harus menggunakan mammografi atau Magnetic Resonance Image (MRI) yang memiliki sensitifitas dan keakuratan hampir 100 %.

Apabila seorang wanita mendapatkan hasil positif menderita kanker payudara, maka harus segera melanjutkan pemeriksaan biopsi. Pemeriksaan yang bersifat diagnosis dan terapi ini akan menjelaskan bentuk, sifat, dan perkembangan kanker yang diderita, sehingga jenis pengobatan yang bisa dilakukan dengan tepat.

Maksimal setelah satu bulan satu bulan setelah biopsi, pasien harus segera melakukan pengobatan ulang, karena apabila  terlewat kesempatan kanker tumbuh semakin besar. Jarum biopsi seperti membuat jalan tol bagi sel kanker untuk menuju permukaan. Namun tentu tidak tepat mitos yang mengatakan biopsi menyebabkan pertumbuhan kanker semakin cepat.

Pengobatan Kanker Payudara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan nuklir yang disebut teknik ablasi atau kemoterapi. Kemoterapi akan lebih efektif diterapkan pada sel kanker yang tumbuh dengan cepat, sehingga biasanya pengobatan ini juga mempengaruhi sel organ yang juga tumbuh cepat misalnya rambut, kuku, dan sel darah merah.

Ringkasan:
  • Pemakaian Bra dan bentuk payudara besar menjadi mitos penyebab kanker payudara,
  • Deteksi Kanker payudara yang akurat adalah dengan mammografi dan MRI,
  • Pengobatan Kanker Payudara yang cukup popular adalah dengan kemoterapi.

Post a Comment for "Mitos Kanker Payudara yang perlu diwaspadai"