Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Gangguan Syaraf Wajah Dan Bell's Palsy

Pengobatan Bell's Palsy
Penyebab gangguan syaraf wajah bervariasi, mulai dari yang tidak diketahui sampai penyakit yang dapat mengancam nyawa. Bahkan beberapa penyakit membutuhkan perawatan yang spesifik, sehingga penting untuk investigasi mengapa gangguan syaraf wajah tersebut terjadi. Pengujian spesifik yang digunakan oleh untuk diagnosis yang dilakukan tim medis akan bervariasi dari pasien satu dengan pasien yang lain, diantaranya adalah:
  1. Tes pendengaran, dilakukan untuk menilai status dari syaraf auditory. Tes stapedial reflex bertujuan untuk mengevaluasi cabang dari syaraf wajah yang mensuplai serat-serat motor ke salah satu dari otot-otot pada telinga bagian tengah manusia. 
  2. Tes keseimbangan, dilakukan untuk membantu menemukan apabila ada bagian dari syaraf auditory ikut terganggu. 
  3. Tes air mata,untuk mengetahui kemampuan mata untuk membentuk air mata yang mungkin membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf wajah pada pasien. 
  4. Tes  rasa pada lidah dan Pengeluaran air liur, dilakukan untuk membantu melokalisir tempat dan keparahan dari luka syaraf wajah pasien gangguan syaraf wajah. 
  5. Studi pencitraan, dapat membatu menentukan apabila ada infeksi, tumor, patah tulang, atau kelainan lain lain yang dilakukan dengan CT scan dan/atau MRI scan. 
  6. Tes elektrik, dilakukan dengan Stimulasi dari syaraf oleh tes-tes arus listrik apakah syaraf masih dapat menyebabkan otot-otot untuk berkontraksi. Hal ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan dari gangguan syaraf wajah. Sebagai contoh, apabila pengujian mengindikasikan respon otot yang sama pada kedua sisi wajah, maka peluang untuk sembuh masih mungkin terjadi dalam tiga sampai enam minggu tanpa kelainan bentuk yang signifikan. 
Penyakit Bell's Palsy 

Bell's palsy adalah kelumpuhan dari syaraf wajah yang diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex dari syaraf wajah. Penyakit Bell's palsy biasanya akan hilang sendiri dalam waktu 6 minggu, dan tidak mengancam nyawa pasien. Kejadian Bell's palsy adalah 15-40 kasus-kasus baru per 100,000 orang per tahun. Penyakit ini lebih banyak menyerang pada wanita hamil, sedikit lebih umum pada wanita-wanita menstruasi, dan akan lebih banyak terjadi pada pasien yang berumur.

Gejala Bell's palsy adalah sebagai berikut:
  • Kelumpuhan akut unilateral yang melibatkan semua otot-otot, termasuk dahi. 
  • Terjadi mati rasa atau nyeri pada telinga, muka, leher atau lidah. 
  • 60% pasien sebelum mengalami Bell's palsy, mereka mengalami penyakit virus.
  • 10% terjadi pada orang yang dikeluarganya mempunyai sejarah Bell's palsy.
  • Kurang dari 1% dari pasien-pasien Bell's palsy mempunyai masalah bilateral. 
  • Terjadi perubahan pada kepekaan pendengaran.
Setelah pengobatan dengan obat antivirus, fisioterapi dan pengompresan air hangat disertai pemijatan pada pagi dan sore hari dan sembuh, Penyakit Bell's palsy masih sangat mungkin kambuh kembali. Untuk itu anda bisa melakukan pencegahan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
  • Hindari mandi saat malam hari.
  • Hindari kebiasaan langsung mandi atau mencuci muka setelah berolahraga.
  • Hindari terpaan angin langsung ke wajah, utamanya angin dingin (Gunakan masker saat berkendara).
  • Perbaiki system pertahanan tubuh dengan pola makan dan pola hidup sehat
Ringkasan:
  • Penyebab gangguan syaraf wajah terbesar adalah disebabkan oleh infeksi virus herpes simplex,
  • Penyakit Bell's palsy lebih banyak menyerang wanita dan bisa sembuh sendiri dalam waktu 6 minggu,
  • Pengobatan Bell's palsy adalah dengan obat antivirus, fisioterapi dan pengompresan air hangat disertai pemijatan pada pagi dan sore hari,
  • Penyakit Bell's palsy masih sangat mungkin kambuh lagi sehingga harus dicegah dengan tidak mandi malam hari, menghindari terpaan angin dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Post a Comment for "Gangguan Syaraf Wajah Dan Bell's Palsy"