Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis Imunisasi Tambahan dan Fungsinya

Gambar Jenis Imunisasi Tambahan
Jenis Imunisasi Tambahan dilakukan untuk mengurangi dan mencegah penyakit-penyakit yang berbahaya, seperti yaitu tetanus, polio, difteri dan cacar. Sehingga jadwal Imunisasi untuk bayi sebenarnya tidak boleh terlewat. Adapun jenis Imunisasi yang wajib dilakukan, sebenarnya adalah vaksin DPT, BCG, hepatitis B (HIB), Polio dan Campak.

Beberapa berbahaya penyakit yang dapat dicegah dengan mengikuti Jenis Imunisasi wajib adalah radang paru-paru, meningitis atau radang selaput otak, hepatitis, campak dan kanker mulut rahim. Adapun penjelasan mengenai Jenis Imunisasi Tambahan dan Fungsinya adalah sebagai berikut:
  1. Hepatitis B (Hib), adaah jenis imunisasi yang dapat melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza tipe B, yang dapat menyebabkan meninghitis (peradangan selaput otak), pneumonia dan juga epiglotitis. Vaksin HIB diberikan pada bayi berusia 2, 4, 6 dan 15 bulan, dan dapat dilakukan secara terpisah atau secara kombinasi.
  2. Pneumokokus (PCV), adalah jenis Imunisasi yang melindungi tubuh dari bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan meningitis, infeksi telinga dan pneumonia. Jadwal Imunisasi pemberian Vaksin ini sama dengan Hib, namun pemberian vaksin terakhir dapat dilakukan pada usia antara 12-15 bulan.
  3. MMR adalah jenis Imunisasi yang memberikan manfaat untuk melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella .Vaksin MMR dapat diberikan pada usia 15 bulan bahkan dapat diulang pada usia anak 6 tahun.
  4. Influenza adalah pemberian vaksin influenza dapat melindungi tubuh dari virus influenza yang paling sering menyerang. Vaksin ini dapat diberikan setahun sekali sejak usia anak anda 6 bulan bahkan bisa diteruskan hingga usia seseorang dewasa.
  5. Vaksin HPV menjadi salah satu Jenis Imunisasi Tambahan yang berfungsi untuk dapat melindungi tubuh dari paparan virus humanpapilloma yang memicu kanker mulut rahim.
  6. Varisela, adalah Imunisasi tambahan yang dapat melindungi bayi ancaman selama 5 tahun.
  7. Hepatitis A dilakukan untuk melindungi tubuh dari virus hepatitis A yang dapat menyebabkan penyakit pada bagian hati manusisa. Pemberian vaksinhepatitis A, dilakukan pada bayi berumur diatas 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan.
  8. Tifoid adalah vaksin imunisasi tambahan yang bertujuan untuk melindungi tubuh dari bakteri salmonella typhi yang dapat menyebabkan penyakit tifus. Jadwal Imunisasi ini pada usia 2 tahun dan diulang setelah anak berusia 3 tahun.
Ringkasan:
  • Jenis Imunisasi yang wajib dilakukan adalah DPT, BCG, hepatitis B (HIB), campak dan Polio,
  • Jenis Imunisasi Tambahan yang penting dilakukan adalah Hib, PCV, MMR, Influenza, HPV, Varisela, Hepatitis A dan Tifoid

Post a Comment for "Jenis Imunisasi Tambahan dan Fungsinya"