Tips Berpuasa Ramadhan untuk Ibu Menyusui
Bulan Ramadhan sudah hampir tiba, bulan dimana penuh berkah bagi umat muslim di seluruh dunia. Ibadah ini wajib dilakukan bagi yang sudah baligh (cukup umur) dan yang mampu, termasuk di dalamnya adalah ibu menyusui. Meski ada kelonggaran untuk ibu menyusui yang tidak mampu berpuasa untuk tidak berpuasa dengan menggantinya di lain waktu atau membayar fidyah.
Untuk menentukan mengganti puasa atau membayar fidyah, bisa dikembalikan berdasarkan niatnya. Apabila ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena khawatir mengganggu kesehatan dirinya, maka dia dianggap seperti orang sakit, sehingga harus mengganti puasa dilain waktu setelah bulan ramadhan. Namun, apabila tidak berpuasa ramadhan karena mengkhawatirkan bayinya, maka dianggap seperti orang tua yang tidak punya kemampuan untuk berpuasa ramadhan sehingga cara menggantinya adalah dengan membayar fidyah tanpa harus mengganti puasa di lain waktu.
Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin, Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah dengan ukuran sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, sekitar 1 mud atau 600 gram. Dan apabila dirupakan uang, maka sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.
Secara keseluruhan berpuasa sangat menguntungkan bagi yang menjalankannya. Sehingga banyak ibu hamil atau menyusui yang juga ingin mendapatkan keuntungan berpuasa tersebut. Namun bagi Ibu menyusui yang ingin berpuasa mempunyai perbedaan baik dari segi kebutuhan nutrisi dan juga aktivitas. Sehingga harus dengan banyak pertimbangan untuk dapat melakukan puasa ramadhan.
Kebutuhan gizi ibu menyusui menjadi dua kali lipat karena makanan yang anda konsumsi, diperlukan untuk produksi asi dan masa pemulihan kesehatan setelah persalinan. Proses menyusui adalah proses alami yang bertujuan untuk memenuhi kecukupan gizi bayi. Karena anda memang diharuskan memberikan ASI untuk memberikan daya tahan tubuh bayi agar lebih baik. ASI mampu menyediakan gizi yang jauh lebih baik dibandingkan susu formula. Namun bagi anda yang tetap menginginkan berpuasa saat menyusui sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
1. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Ibu Menyusui yang berpuasa akan menahan asupan makan dan minum selama 14 jam dalam sehari, sehingga sangat penting memperhatikan kembalinya nutrisi di waktu sahur dan berbuka. Cairan sangat diperlukan tubuh dan sangat berperan dalam kualitas ASI yang dihasilkan. Sehingga saat sahur dan berbuka, lebihkan mengkonsumsi cairan untuk menjaga kualitas asi.
2. Meningkatkan Konsumsi Sayuran Hijau
Sayuran hijau sangat membantu Ibu Menyusui untuk mengatasi masalah pencernaan selama bulan puasa. Jenis makanan ini juga dapat meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Agar lebih sehat sebaiknya anda juga memperhatikan cara memasak, dan pastikan mencuci sayuran dengan bersih agar pestisida yang menempel benar-benar hilang.
3. Hindari Konsumsi Makanan Cepat Saji saat Sahur
Kebanyakan memilih menu sahur yang praktis, sehingga tidak heran apabila makanan cepat saji menjadi favorit karena penyajiannya yang lebih cepat. Namun bagi ibu menyusui harus menghindari hal tersebut, karena kandungan kimia seperti bahan pengawet dan MSG tinggi akan mengurangi kualitas ASI yang dihasilkan. Untuk mengatasi hal tersebut anda bisa membuat menu sahur yang sederhana dari bahan sayur-sayuran segar atau bisa mempersiapkannya pada sore hari dan dihangatkan ketika akan makan sahur.
4. Konsumsi Cemilan Sehat Ketika Berbuka
Ibu Menyusui sebaiknya menghindari cemilan yang berada dipinggir jalan, yang tentu beresiko tinggi tercemar asap kendaraan bermotor. Saat berbuka sebaiknya anga mengkonsumsi makanan sehat, dan sebagai cemilan anda bisa mengkonsumsi buah agar ASI yang dihasilkan berkualitas.
5. Hindari Konsumsi Makanan Laut Bermerkuri
Makanan laut yang diindikasikan banyak mengandung merkuri (kerang, ikan asap dll) sebaiknya dihindari terlebih dahulu, karena dapat mengurangi kualitas ASI anda.
Pola makan ibu menyusui saat puasa ramadhan sebaiknya juga dipertahankan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Yaitu pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur atau sesudah shalat tarawih. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya juga tetap sebanyak 2 liter. Saat sahur dan berbuka sebaiknya anda juga minum susu khusus untuk ibu menyusui, untuk membantu mencukupkan kebutuhan nutrisi dan gizi.
Bagaimanapun, ASI adalah hak bayi sehingga anda harus mendahulukan kepentingan bayi. Terutama bayi Ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, sebaiknya tidak berpuasa ramadhan karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI. Sebagai pengganti anda bisa berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah seperti penjelasan di awal artikel ini.
Ringkasan:
Bersama: +KOMPAS.com , +Kompas TV , +detikcom , +Detikplus , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono
Untuk menentukan mengganti puasa atau membayar fidyah, bisa dikembalikan berdasarkan niatnya. Apabila ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena khawatir mengganggu kesehatan dirinya, maka dia dianggap seperti orang sakit, sehingga harus mengganti puasa dilain waktu setelah bulan ramadhan. Namun, apabila tidak berpuasa ramadhan karena mengkhawatirkan bayinya, maka dianggap seperti orang tua yang tidak punya kemampuan untuk berpuasa ramadhan sehingga cara menggantinya adalah dengan membayar fidyah tanpa harus mengganti puasa di lain waktu.
Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin, Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah dengan ukuran sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, sekitar 1 mud atau 600 gram. Dan apabila dirupakan uang, maka sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.
Secara keseluruhan berpuasa sangat menguntungkan bagi yang menjalankannya. Sehingga banyak ibu hamil atau menyusui yang juga ingin mendapatkan keuntungan berpuasa tersebut. Namun bagi Ibu menyusui yang ingin berpuasa mempunyai perbedaan baik dari segi kebutuhan nutrisi dan juga aktivitas. Sehingga harus dengan banyak pertimbangan untuk dapat melakukan puasa ramadhan.
Kebutuhan gizi ibu menyusui menjadi dua kali lipat karena makanan yang anda konsumsi, diperlukan untuk produksi asi dan masa pemulihan kesehatan setelah persalinan. Proses menyusui adalah proses alami yang bertujuan untuk memenuhi kecukupan gizi bayi. Karena anda memang diharuskan memberikan ASI untuk memberikan daya tahan tubuh bayi agar lebih baik. ASI mampu menyediakan gizi yang jauh lebih baik dibandingkan susu formula. Namun bagi anda yang tetap menginginkan berpuasa saat menyusui sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Tips Menjaga Kualitas ASI saat Berpuasa
Dan untuk menjaga kualitas ASI saat berpuasa, anda bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Ibu Menyusui yang berpuasa akan menahan asupan makan dan minum selama 14 jam dalam sehari, sehingga sangat penting memperhatikan kembalinya nutrisi di waktu sahur dan berbuka. Cairan sangat diperlukan tubuh dan sangat berperan dalam kualitas ASI yang dihasilkan. Sehingga saat sahur dan berbuka, lebihkan mengkonsumsi cairan untuk menjaga kualitas asi.
2. Meningkatkan Konsumsi Sayuran Hijau
Sayuran hijau sangat membantu Ibu Menyusui untuk mengatasi masalah pencernaan selama bulan puasa. Jenis makanan ini juga dapat meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Agar lebih sehat sebaiknya anda juga memperhatikan cara memasak, dan pastikan mencuci sayuran dengan bersih agar pestisida yang menempel benar-benar hilang.
3. Hindari Konsumsi Makanan Cepat Saji saat Sahur
Kebanyakan memilih menu sahur yang praktis, sehingga tidak heran apabila makanan cepat saji menjadi favorit karena penyajiannya yang lebih cepat. Namun bagi ibu menyusui harus menghindari hal tersebut, karena kandungan kimia seperti bahan pengawet dan MSG tinggi akan mengurangi kualitas ASI yang dihasilkan. Untuk mengatasi hal tersebut anda bisa membuat menu sahur yang sederhana dari bahan sayur-sayuran segar atau bisa mempersiapkannya pada sore hari dan dihangatkan ketika akan makan sahur.
4. Konsumsi Cemilan Sehat Ketika Berbuka
Ibu Menyusui sebaiknya menghindari cemilan yang berada dipinggir jalan, yang tentu beresiko tinggi tercemar asap kendaraan bermotor. Saat berbuka sebaiknya anga mengkonsumsi makanan sehat, dan sebagai cemilan anda bisa mengkonsumsi buah agar ASI yang dihasilkan berkualitas.
5. Hindari Konsumsi Makanan Laut Bermerkuri
Makanan laut yang diindikasikan banyak mengandung merkuri (kerang, ikan asap dll) sebaiknya dihindari terlebih dahulu, karena dapat mengurangi kualitas ASI anda.
Pola makan ibu menyusui saat puasa ramadhan sebaiknya juga dipertahankan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Yaitu pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur atau sesudah shalat tarawih. Cairan yang dikonsumsi sebaiknya juga tetap sebanyak 2 liter. Saat sahur dan berbuka sebaiknya anda juga minum susu khusus untuk ibu menyusui, untuk membantu mencukupkan kebutuhan nutrisi dan gizi.
Tips Berpuasa Ibu Menyusui yang Bekerja
Saat Ibu Menyusui juga bekerja, maka tetap memerah ASI, karena semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI diproduksi, dan hal tersebut juga berlaku saat ibu menyusui berpuasa. Apabila ibu menyusui menghentikan kegiatan memerah selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang. Karena ASI berkurang bukan karena berpuasa, tetapi karena mengurangi kegiatan memerah saat dikantor.Bagaimanapun, ASI adalah hak bayi sehingga anda harus mendahulukan kepentingan bayi. Terutama bayi Ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, sebaiknya tidak berpuasa ramadhan karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI. Sebagai pengganti anda bisa berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah seperti penjelasan di awal artikel ini.
Ringkasan:
- Kebutuhan gizi ibu menyusui dua kali lipat lebih banyak sehingga saat berpuasa harus meningkatkan konsumsi makanan sehat,
- Tips Berpuasa Ramadhan untuk Ibu Menyusui adalah mencukupkan kebutuhan cairan tubuh, hindari makanan cepat saji, hindari makanan laut bermerkuri, dan meningkatkan konsumsi sayur.
- Bagi Ibu Menyusui yang juga Bekerja dan ingin berpuasa harus tetap melakukan kegiatan memerah ASI agar produksinya tetap mencukupi.
Post a Comment for "Tips Berpuasa Ramadhan untuk Ibu Menyusui"