Pengaruh Asupan Gizi dan Nutrisi Ibu terhadap Kesehatan Bayi
Semua wanita tentu mengetahui, bahwa saat hamil makanan yang dikonsumsinya tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk janin didalam kandungan. Apa saja yang dimakan oleh ibu hamil adalah yang juga dimakan oleh janin dalam kandungan. Untuk ibu hamil harus mencukupkan nutrisi dan gizi selama hamil untuk memaksimalkan pertumbuhan janin.
Nutrisi dan gizi memang sangat sangat penting untuk ibu hamil, namun kesehatan bayi akan lebih maksimal apabila kecukupan gizi dan nutrisi wanita juga telah tercukupi saat merencanakan kehamilan atau program hamil. Menjaga makanan seharusnya dilakukan paling tidak tiga bulan sebelum proses hamil kehamilan agar anak-anak lebih sehat dimasa depan.
Sering wanita tidak menyadari bahwa dirinya sudah hamil, sehingga mereka masih melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Hal ini dapat mengganggu kesehatan janin, karena pada usia awal kehamilan (satu bulan kehamilan), otak dan jantung bayi sudah mulai terbentuk.
Proses pembentukan organ janin akan selesai pada usia 11 minggu, selanjutnya terjadilah proses perkembangan dan penyempurnaan fungsi organ-organ tubuh janin. Sehingga, nutrisi sangat penting mulai dari tahap awal kehamilan. Saat gizi tidak tercukupi, maka pertumbuhan janin akan terganggu dan bahkan bisa menyebabkan cacat pada janin. Adapun Saat hamil, ibu hamil harus memperhatikan konsumsi protein, kalsium, serat, asam folat, zat besi, dan asam lemak.
Menjaga asupan gizi pada ibu tidak hanya pada saat awal kehamilan dan selama hamil, namun juga harus terus dilakukan setelah persalinan. Hal ini karena, ibu harus memberikan ASI eksklusif terhadap buah hatinya. Makanan saat menyusui perlu menjadi perhatian, karena banyak wanita yang tidak mengatur pola makan setelah persalinan. Mereka merasa tugasnya telah selesai, padahal kebutuhan nutrisi anak di 2000 hari pertama kehidupannya sangat penting terutama untuk kecerdasan anak.
Ringkasan:
Nutrisi dan gizi memang sangat sangat penting untuk ibu hamil, namun kesehatan bayi akan lebih maksimal apabila kecukupan gizi dan nutrisi wanita juga telah tercukupi saat merencanakan kehamilan atau program hamil. Menjaga makanan seharusnya dilakukan paling tidak tiga bulan sebelum proses hamil kehamilan agar anak-anak lebih sehat dimasa depan.
Asupan Gisi Selama Hamil
Sering wanita tidak menyadari bahwa dirinya sudah hamil, sehingga mereka masih melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Hal ini dapat mengganggu kesehatan janin, karena pada usia awal kehamilan (satu bulan kehamilan), otak dan jantung bayi sudah mulai terbentuk.
Proses pembentukan organ janin akan selesai pada usia 11 minggu, selanjutnya terjadilah proses perkembangan dan penyempurnaan fungsi organ-organ tubuh janin. Sehingga, nutrisi sangat penting mulai dari tahap awal kehamilan. Saat gizi tidak tercukupi, maka pertumbuhan janin akan terganggu dan bahkan bisa menyebabkan cacat pada janin. Adapun Saat hamil, ibu hamil harus memperhatikan konsumsi protein, kalsium, serat, asam folat, zat besi, dan asam lemak.
Menjaga Gizi Ibu Selama Menyusui
Menjaga asupan gizi pada ibu tidak hanya pada saat awal kehamilan dan selama hamil, namun juga harus terus dilakukan setelah persalinan. Hal ini karena, ibu harus memberikan ASI eksklusif terhadap buah hatinya. Makanan saat menyusui perlu menjadi perhatian, karena banyak wanita yang tidak mengatur pola makan setelah persalinan. Mereka merasa tugasnya telah selesai, padahal kebutuhan nutrisi anak di 2000 hari pertama kehidupannya sangat penting terutama untuk kecerdasan anak.
Ringkasan:
- Asupan gizi yang terpenuhi saat sebelum hamil akan berpengaruh terhadap kondisi kesehatan anak yang dihasilkan,
- Nutrisi yang dibutuhkan selama hamil adalah protein, kalsium, asam lemak, asam folat, zat besi, dan serat,
- Asupan Nutrisi dan Gizi yang cukup harus diteruskan setelah ibu melahirkan untuk meningkatkan perkembangan tubuh dan otak.
Post a Comment for "Pengaruh Asupan Gizi dan Nutrisi Ibu terhadap Kesehatan Bayi"