Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berhubungan yang Aman saat Istri Hamil

Hubungan Suami Istri saat Hamil
Keinginan untuk berhubungan suami istri selama hamil merupakan hal yang wajar, dan kehamilan bukan merupakan halangan, selama Ibu Hamil tidak dinyatakan sebagai kehamilan yang berisiko. Hal ini dikarenakan berhubungan saat hamil bisa memisu kontraksi, terutama pada usia kehamilan trimester ketiga, dan hal ini adalah normal. Apabila hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman, cobalah untuk relaksasi atau hanya berbaring sampai kontraksi yang Bunda rasakan menghilang.

Berhubungan suami istri saat hamil mempunyai manfaat psikologis dan fisik yang banyak. Memang aktifitas ini bisa menyebabkan kontraksi rahim yang bersifat sementara, namun tidak berbahaya. Aktifitas ini juga tidak akan menyebabkan keguguran. Selain itu janin juga tidak akan terluka ketika seorang wanita hamil berhubungan dengan suaminya. Hal ini dikarenakan Cairan ketuban dan otot-otot yang kuat dalam rahim melindungi janin di dalam kandungan.

Alasan Wanita Hamil Menghindari Hubungan Suami Istri


Beberapa wanita tidak ingin melakukan Hubungan Suami Istri, dan memang sebaiknya Suami tidak memaksa. Perubahan saat hamil bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman pada saat atau setelah Hubungan Suami Istri. Peningkatan aliran darah ke daerah panggul selama hamil bisa menyebabkan alat kelamin membesar, sehingga beberapa wanita merasa tidak nyaman setelah berhubungan Suami Istri.

Waktu melakukan Hubungan Suami Istri saat Hamil

Berhubungan Suami Istri saat Hamil bisa dilakukan kapan saja asalkan tidak sampai menyakiti dan menyebabkan Ibu Hamil merasa tidak nyaman. Namun, memang terlalu sering Berhubungan Suami Istri saat hamil juga tidak baik. Hal ini karena bisa  memicu infeksi saluran kencing (ISK) yang apabila tidak diobati bisa menyebabkan masalah dalam kehamilan. Agar terhindar dari infeksi bunda harus mencuci alat kelamin sebelum dan setelah Berhubungan Suami Istri. Bunda sebaiknya juda mengosongkan kandung kemih (kencing) setelah Berhubungan Suami Istri.

Larangan Berhubungan Suami Istri saat Hamil

Berhubungan Suami Istri saat Hamil sebaiknya tidak dilakukan apabila Ibu hamil mengalami perdarahan, nyeri perut atau kram, cairan ketuban rusak atau pecah, mempnyai herpes genital, riwayat kelemahan serviks, plasenta letak rendah (plasenta previa), memiliki riwayat persalinan prematur, dan hamil kembar atau lebih.

Jika Anda pernah mengalami perdarahan berat dalam kehamilan, Berhubungan Suami Istri dapat meningkatkan risiko perdarahan lebih lanjut. Meskipun tidak ada bukti kuat bahwa Berhubungan Suami Istri akan membuat kondisi tersebut lebih buruk, namun banyak dokter akan menyarankan untuk menghindari seks sebagai tindakan pencegahan.

Posisi Berhubungan saat Hamil

Rasa nyaman yang dirasakan ibu hamil merupakan patoka utama apakah Posisi Berhubungan Suami Istri sudah benar apa belum. Rasa nyaman ini mungkin akan berubah-ubah sesuai dengen usia kehamilan. Untuk ibu Bunda harus berkomunikasi dengan suami untuk aktifitas ini.

Ringkasan:
  • Berhubungan suami istri saat hamil boleh dilakukan, selama Ibu Hamil tidak dinyatakan sebagai kehamilan yang berisiko,
  • Berhubungan yang Aman saat Istri Hamil dilakukan dengan beberapa batasan yang disesuaikan dengan usia kehamilan,
  • Posisi berhubungan saat hamil yang terpenting adalah rasa nyaman yang dirasakan oleh istri.

Post a Comment for "Berhubungan yang Aman saat Istri Hamil"