Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penggunaan Alat Kontrasepsi Spiral Agar Aman

Gambar Pemasangan KB Spiral
Alat Kontrasepsi Spiral atau IUD saat ini dianggap sebagai metode pencegahan kehamilan yang paling ideal resiko efek samping yang lebih sedikit. Namun ternyata banyak ibu yang menggunakan KB Spiral yang mengaku tidak nyaman dalam penggunaannya. Keluhan yang paling sering dialami adalah rasa perih pada perut bagian bawah. Hal tersebut biasanya disebabkan karena pemasangan spiral yang tidak pas atau ukurannya yang tidak sesuai.



Karena banyak keluhan tersebut, KB Spiral tidak populer dibanding alat kontrasepsi yang lain seperti suntik atau pil. Padahal Alat kontrasepsi ini lebih efektif mencegah kehamilan hingga waktu 5 tahun. Pengguna KB Spiral juga tetap bisa mengalami siklus menstruasi secara normal. Namun memang bagi wanita yang mengalami penebalan dinding rahim atau mempunyai penyakit organ reproduksi, tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi ini.



Tips Aman penggunaan Kontrasepsi Spiral


Alat Kontrasepsi Spiral berbentuk seperti huruf T dan diletakkan dalam rongga rahim. Apabila pemasangan alat kontrasepsi ini benar, maka posisinya tidak akan berubah posisi atau bergeser. Apabila posisi spiral berubah, tingkat keefektifannya juga akan berkurang bahkan menimbulkan perdarahan, pusing, dan rasa nyeri di perut bagian bawah.

Adapun Langkah-langkah yang bisa dilakukan agar pengguna Alat Spiral / IUD ini aman digunakan, adalah:

  1. Lakukan pemeriksaan sebelum memasang spiral / IUD, dengan tujuan untuk mengetahui apakah anda mengalami peradangan, infeksi atau terjadi penebalan dinding rahim.
  2. Apabila anda mengalami gangguan Organ Reproduksi, tentu harus diobati terlebih dahulu, hingga sembuh dan kembali normal.
  3. Pemasangan Spiral harus dilakukan oleh dokter yang sudah terlatih dan berpengalaman.
  4. Pemasangan Spiral dilakukan saat wanita mengalami siklus menstruasi. Hal ini dikarenakan saat menstruasi diketahui bahwa anda tidak sedang hamil dan mulut rahim dalam keadaan terbuka sehingga lebih mudah dalam pemasangannya.
  5. Lakukan pemeriksaan posisi spiral setelah seminggu pemasangan dan diulangi lagi setelah 3 bulan, 6 bulan dan setiap satu tahun.
  6. Apabila mengalami keluhan atau terjadi keputihan segera konsultasikan dengan dokter. Agar segera diketahui apakah spiral perlu dikeluarkan dan diganti dengan alat kontrasepsi yang lain atau tidak.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, mudah-mudahan tingkat keefektifan alat kontrasepsi spiral yang akan anda gunakan menjadi lebih maksimal. Karena pada dasarnya, Alat Kontrasepsi Spiral atau IUD mampu efektif mencegah kehamilan hingga 0,16 kehamilan dari 100 perempuan penggunanya.


Ringkasan:
  • Pemakai Alat Kontrasepsi Spiral biasanya mengeluh pusing, perdarahan, dan rasa nyeri di perut bagian bawah,
  • Pemasangan yang tepat akan mengurangi keluhan penggunaan KB Spiral,
  • Pemeriksaan KB Spiral dilakukan rutin untuk melihat posisinya lebih tepat.

Post a Comment for "Penggunaan Alat Kontrasepsi Spiral Agar Aman"