Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang Aman
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah alat kontrasepsi untuk wanita, yang cara penggunaannya
adalah ditanam / di pasang didalam rahim. Salah satu contoh Alat kontrasepsi
ini AKDR atau IUD / Spiral. Alat Kontrasepsi
ini cukup efektif dan salah satu jenis tertentu dapat bertahan hingga 10
tahun. Pemasangan dan pelepasan KB Spiral ini tidak bisa dilakukan sendiri dan
harus dilakukan oleh dokter atau bidan yang ahli.
Adapun Cara Kerja Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Jenis IUD / Spiral ini adalah mencegah pertemuan antara sel sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan, sebagai salah satu proses terjadinya Proses Kehamilan. Meski dipasang di dalam Rahim, Alat Kontrasepsi ini tidak akan menganggu atau merusak hubungan seksual suami – istri, tidak menimbulkan efek samping hormonal, tidak mempengaruhi produksi ASI, dan dapat segera dipasang segera setelah melahirkan.
Adapun Cara Kerja Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Jenis IUD / Spiral ini adalah mencegah pertemuan antara sel sperma dan sel telur agar tidak terjadi pembuahan, sebagai salah satu proses terjadinya Proses Kehamilan. Meski dipasang di dalam Rahim, Alat Kontrasepsi ini tidak akan menganggu atau merusak hubungan seksual suami – istri, tidak menimbulkan efek samping hormonal, tidak mempengaruhi produksi ASI, dan dapat segera dipasang segera setelah melahirkan.
Namun selain Keuntungan tersebut diatas Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Jenis IUD / Spiral juga mempunyai kekurangan,
yang diantaranya adalah:
- Ketika awal pemasangan biasanya akan merubah siklus menstruasi (menstruasi menjadi lama dan lebih banyak), terjadi pendarahan antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat menstruasi datang. Ibu yang melakukan pemasangan KB Spiral akan merasa sakit, nyeri bahkan pendarahan yang juga dapat disertai kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.
- Saat menstruasi, mengalami pendarahan yang cukup berat sehingga dapat menyebabkan anemia.
- Tidak disarankan terhadap wanita yang sering berganti pasangan seksual, karena alat kontrasepsi ini tidak dapat mencegah penularan Penyakit Menular Seksual termasuk HIV/AIDS, memicu infertilitas (Kemandulan).
Siapa
yang Boleh dan Tidak Boleh Menggunakan KB Spiral?
Alat Kontrasepsi Dalam Lahir yang aman ini hanya boleh digunakan untuk
wanita dengan kriteria sebagai berikut:
- Wanita yang berkeinginan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang, baik itu ibu menyusui atau tidak menyusui setelah melahirkan
- Wanita yang masih dalam usia produktif, dan dalam keadaan nulipara,
- KB Spiral hanya boleh dipasang pasa wanita yang tidak memiliki tinggi terhadap Penyakit Menular Seksual.
Adapun wanita yang tidak boleh memasang KB Spiral sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, adalah:
- Wanita Hamil,
- Terjadi pendarahan vagina tanpa sebab yang pasti,
- Terinfeksi vaginitis, servisitis atau Penyakit Menular Seksual lainnya (termasuk tumor, TBC dan Kanker),
- Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
Informasi lebih lengkap mengenai penggunaan KB Spiral yang lebih lengkap bisa anda lihat disini: kelebihan alat kontrasepsi iud spiral
Ringkasan:
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang aman salah satunya adalah Alat Kontrasepsi Spiral,
- Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Spiral mampu bertahan hingga 5 hingga 10 tahun,
- KB Spiral tetap aman digunakan untuk wanita menyusui tanpa mengurangi produksi ASI.
Post a Comment for "Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang Aman"