Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tanda dan Cara Mengatasi Persalinan Prematur

Tanda Persalinan Prematur
Persalinan prematur adalah kondisi dimana ibu hamil melahirkan bayi, meski usia kehamilan belum genap 37 atau 38 minggu. Kondisi ini tidak baik, karena dapat meningkatkan resiko komplikasi medis terutama masalah pernafasan bagi bayi. Untuk mengatasi masalah pernapasan, biasanya bayi lahir prematur akan dilakukan pernafasan buatan atau perawatan intensif. Mengetahui kondisi tersebut, tentu ibu hamil harus waspada dan memahami tanda-tanda persalinan prematur, sehingga apabila ibu hamil mengalaminya, tidak perlu panik dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko persalinan prematur adalah, sakit kronis yang diderita ibu hamil, komplikasi kehamilan tertentu, dan kondisi ibu hamil yang penuh dengan tekanan jiwa (stres). Adapun selain mengetahui faktor penyebab persalinan prematur, ibu hamil harus waspada terhadap tanda-tanda persalinan prematur, yang diantaranya adalah:
  • Merasakan kram atau rasa sakit pada punggung seperti ketika datang bulan,
  • Terjadi kram perut, dengan atau tanpa diare,
  • Mengalami kontraksi rahim yang teratur baik itu dengan rasa sakit atau tidak, dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang.
  • Merasakan tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi didalam janin mendorong ke bawah.
  • Keluar air atau cairan lain dari vagina.
Apabila ibu hamil memiliki tanda-tanda persalinan prematur tersebut, sebaiknya segera berbaring miring selama satu jam. Untuk selanjutnya anda bisa meminum dua atau tiga gelas air atau sari buah. Dengan banyak minum, bisanya gejala-gejala persalinan prematur seperti diatas akan membaik. Namun apabila dalam satu jam tanda-tanda tersebut tidak berkurang, sebaiknya anda segera ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.

Penanganan untuk Persalinan Prematur


Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan ibu hamil diminta untuk berbaring miring di tempat tidur, dan selanjutnya Kontraksi akan diamati dan dicatat. Pada saat ini, Dokter akan membicarakan dengan ibu hamil keuntungan dan resiko menghentikan kontraksi serta kemungkinan komplikasi bagi bayi. Untuk menghentikan kontraksi, biasanya dokter akan menggunakan obat yang memang tidak semua obat.

Apabila obat tidak mampu menghentikan kontraksi, maka upaya persalinan akan dimonitor dengan alat elektronik dan ibu hamil akan melahirkan dalam ruangan yang diberi perlengkapan untuk stabilisasi bayi yang baru lahir dengan kondisi belum cukup bulan. Agar kondisi bayi tetap terkontrol, maka dokter anak akan disiagakan untuk merawat bayi prematur.

Ringkasan:
  • Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
  • Penyakit kronis pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko persalinan prematur,
  • Bayi prematur harus dirawat dan ditempatkan  secara khusus.

Post a Comment for "Tanda dan Cara Mengatasi Persalinan Prematur"