Penilaian Tes Kesuburan Sperma Pria
Tes kesuburan pria untuk mengatahui seberapa besar kemungkinan sperma dapat membuahi, dapat dilakukan dengan melakukan analisis sperma. Adapun analisis sperma adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah sesorang pria dalam kondisi subur (fertile) atau tidak subur (infertile).
Sperma yang dianalisis didapatkan dengan cara dikeluarkan melalui jalan masturbasi ataupun hubungan suami istri terputus. Adapun syarat pemeriksaan sperma adalah sebagai berikut:
Adapun hasil analisa sperma normal untuk kesuburan pria yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO adalah sebagai berikut:
Dari hasil analisa sperma diatas, dokter dapat segera mengambil tindakan jika terdapat masalah kualitas sperma. Gangguan kesehatan atau kualitas sperma dapat diatasi dengan pemerian obat atau vitamin, sehingga para suami dengan istri sulit hamil tidak perlu takut dan minder melakukan tes sperma. Semua usaha untuk cepat hamil harus dilakukan termasuk melakukan tes sperma.
Ringkasan:
Sperma yang dianalisis didapatkan dengan cara dikeluarkan melalui jalan masturbasi ataupun hubungan suami istri terputus. Adapun syarat pemeriksaan sperma adalah sebagai berikut:
- Keadaan pria harus cukup sehat, tidak lelah dan telah beristirahat sebelumnya,
- Anjuran dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sperma dikeluarkan setelah sebelumnya dilakukan abstinensia seksual (tidak ejakulasi dengan cara apapun selama 2-7 hari),
- Sperma yang dikeluarkan secara masturbasi, langsung ditampung secara utuh. Dan untuk menghindari adanya campuran cairan lain, maka masturbasi tidak diperbolehkan memakai bahan pelicin (sabun, minyak),
- Pemeriksaan sperma dilakukan paling lambat 1 jam setelah sperma dikeluarkan,
Adapun hasil analisa sperma normal untuk kesuburan pria yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO adalah sebagai berikut:
- Volume sperma sama lebih dari 2 ml,
- pH : 7,2 – 8,0
- Konsentrasi spermatozoa sama dengan 20 juta spermatozoa/ml atau lebih,
- Jumlah total spermatozoa sama dengan 40 juta spermatozoa per ejakulasi atau lebih,
- Motilitas spermatozoa : dalam waktu 1 jam setelah ejakulasi, sebanyak 50 % dari jumlah total spermatozoa yang hidup masih bergerak aktif,
- Hasil dari Morfologi spermatozoa atau bentuk sperma yang normal, harus 30 % atau lebih,
- Vitalitas spermatozoa adalah 75 % atau lebih dalam keadaan hidup
- Jumlah sel darah putih adalah lebih dari 1 juta sel/ml
Normozoospermia
|
Normal
|
Oligozoospermia
|
Konsentrasi spermatozoa < 20
juta /ml
|
Asthenozoospermia
|
Jumlah sperma yang masih hidu[
< 50 %
|
Teratozoospermia
|
Jumlah morfologi spermatozoa <
30 %
|
Oligoasthenoterazoospermia
|
Kelainan 3 variavel sebelumnya
|
Azoospermia
|
Tidak ada spermatozoa dalam sperma
|
Aspermua
|
Sama sekali tidak terjadi
ejakulasi
|
Dari hasil analisa sperma diatas, dokter dapat segera mengambil tindakan jika terdapat masalah kualitas sperma. Gangguan kesehatan atau kualitas sperma dapat diatasi dengan pemerian obat atau vitamin, sehingga para suami dengan istri sulit hamil tidak perlu takut dan minder melakukan tes sperma. Semua usaha untuk cepat hamil harus dilakukan termasuk melakukan tes sperma.
Ringkasan:
- Tes Kesuburan Sperma dilakukan untuk mengetahui kondisi kesuburan pria,
- Sperma untuk diperiksa, didapatkan dari hasil masturbasi atau hubungan suami istri terputus,
- Dari hasil pemeriksaan sperma dokter dapat melakukan tidak lanjut apabila ditemukan adanya gangguan.
Post a Comment for "Penilaian Tes Kesuburan Sperma Pria"