Asitektur Rumah Sehat Bebas Penyakit
Rumah merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, sebagai tempat berlindung dari segala macam cuaca. Rumah tidak sehat akan memicu terjadinya penyakit seperti diare, cacingan, ISPA, TBC, demam berdarah, malaria dan lain-lain. Supaya rumah tidak menjadi media penularan dan penyebaran penyakit, diperlukan perencanaan yang baik, dan seharusnya telah dilakukan saat akan membangun rumah. Adapun Asitektur Rumah Sehat Bebas Penyakit diantaranya adalah sebagai berikut:
Lokasi rumah sebaiknya jauh dari lokasi rawan bencana, seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memungkinkan terjadinya banjir, lereng-lereng pegunungan yang memungkinkan terjadinya bencana tanah longsor.
Kualitas sumber air untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi persyaratan kesehatan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan konstruksi baik dan memenuhi syarat dalam pembuatan sumur. Jarak minimal dari sumber air kotor (septic tank, sumur resapan, tempat penampungan sampah sementara, saluran air kotor yang tidak kedap air,) adalah 7 meter, dengan tujuan kualitas air sumur bersih tidak tetap terjaga.
Lingkungan disekitar rumah tidak boleh ada genangan air, lebih dari satu minggu karena bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, sehingga pastikan pembuatan parit-parit atau selokan dapat mengalirkan air dengan lancar.
Membuat Taman di sekitar rumah, agar dapat memberikan suasana tenang dan nyaman. Tanaman di taman juga akan menyegarkan udara di sekitar rumah.
Menyediakan tempat pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, dan menerapkan konsep 5R untuk lingkungan rumah:
Ringkasan:
Lokasi rumah sebaiknya jauh dari lokasi rawan bencana, seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memungkinkan terjadinya banjir, lereng-lereng pegunungan yang memungkinkan terjadinya bencana tanah longsor.
Kualitas sumber air untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi persyaratan kesehatan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan konstruksi baik dan memenuhi syarat dalam pembuatan sumur. Jarak minimal dari sumber air kotor (septic tank, sumur resapan, tempat penampungan sampah sementara, saluran air kotor yang tidak kedap air,) adalah 7 meter, dengan tujuan kualitas air sumur bersih tidak tetap terjaga.
Lingkungan disekitar rumah tidak boleh ada genangan air, lebih dari satu minggu karena bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk, sehingga pastikan pembuatan parit-parit atau selokan dapat mengalirkan air dengan lancar.
Membuat Taman di sekitar rumah, agar dapat memberikan suasana tenang dan nyaman. Tanaman di taman juga akan menyegarkan udara di sekitar rumah.
Menyediakan tempat pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, dan menerapkan konsep 5R untuk lingkungan rumah:
- Refuse - Tolak barang yang tidak dibutuhkan seperti brosur-brosur dan barang-barang marketing gratis lainnya.
- Reduce – merapikan rumah, menyumbangkan barang-barang tidak dipakai dan tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan.
- Reuse – gunakan barang sekali pakai dengan barang yang bisa dipakai berulang-kali seperti tissue diganti sapu tangan, gunakan kantong/tas belanja agar tidak menggunakan kantong plastik.
- Recycle - Daur ulang sampah, menjadi barang yang lebih berharga,
- Rot - Membuat kompos dari sampah basah yang dapat membusuk atau sisa makanan. Pupuk organic ini bisa digunakan untuk memupuk tanaman sayuran yang ditanam disekitar rumah.
Ringkasan:
- Rumah tidak sehat bisa menjadi sumber dan penularan bibit penyakit yang berbahaya untuk seluruh anggota keluarga,
- Perencanaan rumah sehat sudah harus dilakukan saat membangun rumah,
- Asitektur Rumah Sehat Bebas Penyakit harus diimbangi dengan konsep 5R Refuse, Reduce, Reuse, Recycle dan Rot.
Post a Comment for "Asitektur Rumah Sehat Bebas Penyakit"